16 - Nightmare

5.5K 276 4
                                    

Dua bulan lagi mereka akan wisuda, mereka sudah menyelesaikan perkuliahan dalam jangka waktu tiga setengah tahun. Sisa perkuliahan mereka di lakukan dengan praktek kerja di lapangan. Mereka semua mendapatkan predikat Summa Cum Laude dengan IPK 4.00.


"Jadi Jill kamu benar benar akan pergi dari London." tanya Keysa.

"Maaf kan aku, aku harus pergi walaupun aku tidak mau." ucap Jill hampir menangis.

"Hey.. Jangan menangis. Kau tidak pergi ke kutub utara bukan. Lagi pula kita semua berasal dari sana. Cepat atau lambat kita akan kembali ke Amerika." ucap Zeline menenangkan.

"Kau benar, tapi aku pikir kita masih lama di sini untuk bersama sama."

"Apa yang orang tua mu katakan benar Jill, Nenek mu butuh suasana baru. Lagi pula Adam sudah menetap di sana mengurusi perusahaan keluarga mu." ucap Byian.

"Sudah jangan menangis kau seperti bukan Jill Reynand yang aku kenal." ucap Keysa memeluk Jill erat.

Keysa dan Jill memang sangat akrab, walaupun mereka suka berselisih tapi mereka saling menyayangi. Mungkin dulu di karenakan mereka teman satu asrama jadi mereka lebih dekat satu sama lain, seperti halnya Byian dan Zeline.


Hari ini adalah wisuda bagi mereka dan Keluarga Walter, Laurence, Kenward dan Reynand berkumpul untuk menyaksikan kelulusan anak anak mereka, kecuali Kyle Laurance, Adam Reynand dan Carl Walter mereka tidak bisa hadir di karenakan harus mengurus perusahaan.


"Wahh... Adik kecil ku sudah lulus kuliah, selamat sayang kau hebat. Summa Cum Laude huh.." ucap Nathan dengan tersenyum.

"Tentu saja aku hebat, kau tidak tahu kalau aku ini pintar." jawab Keysa dengan mengangkat dagunya.

"Kamu memang pintar tapi tidak sepintar Byian, dia akan menjadi dokter yang hebat." ucap Nathan lagi dengan mengedipkan matanya ke arah Byian dan Keysa hanya memutar kedua bola matanya dengan malas yang membuat semua tertawa.

Keluarga Reynand dan Kenward saling bertegur sapa dengan keluarga Walter, karna mereka bukan hanya rekan bisnis tapi mereka sudah seperti keluarga di karenakan anak anak mereka yang akrab satu sama lain.


"Siapa dia..?"

"Zeline Kenward kenapa?"

"Tidak ada, hanya bertanya." ucap Nathan dengan menatap Zeline tanpa berkedip.

"Oh.. No.. Big No Nath, jauhkan. pandangan mu dari sahabatku. Zee adalah sahabat aku dan Byian jadi jangan macam macam." ancam Keysa.

"Hey.. Aku tidak melakukan apa apa, aku hanya bertanya."

"Aku tahu, tapi tatapan mata mu itu aku lebih tahu. Jadi jauhkan diri mu dari nya, atau aku akan colok mata mu itu. Apa kau mengerti?" ancam Keysa sekali lagi. Nathan hanya terkekeh sambil mengacak rambut Keysa tanpa mengalihkan pandangan mata nya pada Zeline.

Sudah hampir tiga bulan Jill meninggalkan London. Byian, Keysa mau pun Zeline masih seperti biasa melakukan rutinitas yang mereka lakukan.

Zeline sedang bekerja di Walter Company yang berada di Inggris, karena dia tidak mau kembali ke Amerika dan bekerja di perusahaan orang tuanya. Jadi orang tua Zeline, Dion Kenward meminta bantuan rekan bisnis nya Carl Walter supaya Zeline bisa bekerja di perusahaan nya. Zeline setuju asalkan dia di samakan dengan karyawan baru yang akan bekerja di sana, dengan ikut segala macam test dan juga interview.

Keysa juga sekarang bekerja di salah satu majalah fashion ternama. Byian sendiri sedang praktek magang di Rumah Sakit besar di inggris, dia juga akan melanjutkan kuliahnya untuk mengambil spesialis.

Dokter magang di Rumah Sakit besar sangat melelahkan, apa lagi kalau orang tersebut berada di Instalasi Unit Gawat Darurat. Itu yang di rasakan Byian sejak hampir satu tahun menjalani magang ini. Tapi karna sudah menjadi cita cita nya kelelahan itu di bayar ketika Byian sudah menolong orang yang sedang sakit.

"Dokter Collins anda tidak pulang?"

"Oh hai Em.. Aku kira siapa, sebentar lagi aku selesai, apa kamu mau pulang?" tanya Byian.

"Iya keluargaku sedang di Inggris, mereka sedang berlibur jadi aku harus cepat pulang." ucap Emilia. "Aku duluan yaa..."

"Baiklah, hati hati di jalan Em." Emilia menganggukan kepalanya. Sejak Byian pertama kali melakukan praktek magang, Emilia di terima juga di Rumah Sakit yang sama dengan dirinya.

Sudah hampir pukul 11.00 PM, Byian sedang menunggu taxi di halte depan Rumah Sakit. Tapi tidak ada satu pun taxi yang lewat. Biasanya kalau pulang malam Byian akan di jemput oleh Ryan, tapi kali ini dia terpaksa naik taxi karna Ryan akan menjemput Keysa di bandara. Keysa baru pulang dari Paris setelah mengikuti acara fashion yang di sponsori oleh majalah dimana tempat dia bekerja.

Tiba tiba di depan Byian berhenti mobil Range Raver berwarna hitam, ada dua orang yang memakai pakaian berjas hitam turun dari depan dan belakang tempat duduk penumpang.

"Anda nona Byian Serafina Collins?" tanya salah satu dari mereka.

"I-iya.. Siapa kalian."

"Anda bisa ikut dengan kami." sambil salah satunya memegang tangan Byian.

"Lepas... Siapa kalian, jangan berani menyentuh ku."

"Anda ikut dengan kami secara suka rela atau kami akan berbuat kasar."

Deg...

Byian terdiam, lalu memikirkan kan bagaimana cara untuk pergi dari sana, akhirnya dia menganggukan kepala. Ketika pintu hampir terbuka dan ada celah di sana Byian menyikut perut dan memukul dua kali rahang pria itu dengan keras sampai terjatuh.

Ketika Byian akan lari pria satunya berusaha untuk menarik tangan Byian tapi Byian dengan cepat menghindar dan menendang wajah pria tersebut, pria itu hampir tersungkur dan tanpa banyak bicara Byian menendang kemaluannya.

Sudah dua orang yang tumbang. Byian lalu berlari tapi di kejar oleh sang pengemudi, pria tersebut menarik rambut Byian dan tangannya melingkar ke leher Byian, tapi Byian menyikut perut pria itu tiga kali dan ketika tangan nya terlepas langsung di tarik oleh Byian ke arah belakang mengunci pergerakan nya.

Lalu Byian menarik pria itu dan mengarahkan tubuhnya ke dapan kemudian memukul wajah dan juga hidung pria itu. Pria itu lebih kuat dari temannya dan berhasil memukul Byian di area wajah. Tanpa menunggu Byian sekali lagi memukul wajah pria itu dan menendangnya dengan kuat.

Ketika pria itu terjatuh, Byian langsung mengambil tasnya dan berlari sekencang mungkin, yang kebetulan di depannya ada taxi lewat dan Byian dengan cepat meminta supir taxi itu untuk segera pergi dari sana.

Makes Me Lose (#1 Collins) (The End ✅) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang