Reading to story❤
-🌸🌸🌸
-Jungkook tersenyum manis ke Nanda dan seketika itu juga Nanda merasa blank, otaknya tak bisa berfikir dengan benar.
Gilaaa!! Manis banget senyumnya sumpah! Jantung gue yawloo-batin Nanda.
Namun seperkian detiknya Jungkook meminta izin duduk disampingnya dan Nanda hanya menganguk.
10 menit mereka terdiam dengan bergelut berbagai perkataan di otak mereka berdua Jungkook yang sibuk memegang botol air Mineral nya dan Nanda meremas ujung sweater nya.
" kau tidak apa apa?"-jungkook.
"Hng--
Ahh, Nee "katanya dengan gugup serta keterbataanya.
Jungkook menganguk, " setakut itukah kau dengan kejadian itu "
Nanda menganguk lesu ketika bayangan masa lalu nya terputar, namun Nanda dengan cepat menggelengkan kepalanya dan menutup wajahnya dengan tangannya, ingin rasa Nanda menghatupkan kepalanya ke dinding agar kejadian itu terlepas dari ingatannya.
Jungkook melihat reaksi Nanda yang aneh jungkook pun mengalihkan pandangnya ke Nanda dan di dapatnya Nanda mengelengkan kepalanya dan menunduk " wae? Apakah ada yang sakit?"-tanya jungkook.
Nanda mendongak menghapus air matanya dan menatap jungkook tersenyum kaku "aku tak apa apa oppa" katanya yang selalu saja terbata bata jika berhadapan dengan seorang namja. Jungkook terdiam jungkook merasakan hal aneh didirinya Nanda.
"Oppa, kenapa oppa jungkook ada disini? Bukankah bahaya jika kau berjalan kesini seorang diri?"tanya beruntun namun masih dengan terbatanya.
Jungkook sedikit terkekeh dengan perkataan Nanda, Nanda berusaha bertanya namun hasilnya tetap sama Nanda akan selalu terbata bata jika berhadapan bersama orang yang Nanda sukai. "Aigooo, kau ini.. kenapa? Apakah aku tidak boleh lari pagi juga? Eoh"
"Bukkan mak-"
"Nee, aku paham maksudmu tenang aku tau daerah sini, tidak mungkin disini ada paparazzi karena pengawasan disini sangat ketat, "
Nanda menganguk paham dan di mata jungkook ketika Nanda seperti itu entah kenapa terlihat lucu bibirnya yang merah ranum pipi chubbynya serta mata yang hampir sama sepertinya sungguh jungkook terpesona dengan Nanda.
"Dan...
Nanda menatap jungkook dengan bingung.
Bisakah kau tidak berbicara gagap seperti tadi, maksudku gagap, jawab lah dengan santai apakah kau sudah terbiasa seperti itu sama orang lain? "
"Nee, aku selalu seperti ini ketika bersama seorang namja yang aku sukai"-Nanda namun ia membekap mulutnya.
Jungkook terkejut dengan pengakuan Nanda namun itu beruntung tak baik untuk kesehatan jantungnya yang berdebu begitu kencang " heumm, benarkah kau suka padaku?"kata jungkook sedikit menggoda.
"Nee , jangan salah paham aku menyukai OPPA jungkook karena aku menyukai sebagai bias buka apapun hanya sekadar sukanya fans terhadap biasnya"katanya gugup namun dengan Nada yang lemah.
"Kenapa? Bukankah mereka terkadang menganggap idola mereka adalah pasangan hidup mereka kenapa kau tidak?"
"Yang oppa bilang memang benar namun, aku berfikir untuk tidak seperti itu karena aku tau seorang fans tidak akan pernah memiliki idolnya, "
Jungkook termenung yang dikatakan Nanda memang benar karena seorang fans tetaplah fans yang hanya bisa mengahalu dan tidak akan mungkin jadi kenyataan.
Namun tak bisakah itu bisa berubah seorang fans bisa mengharapkan apa yang seorang fan itu mau namun jika tuhan berkehendak maka jungkook, jungkook ingin membuktikan suatu saat jungkook ingin memiliki pasangan hidupnya dari salah satu Army-nya yang jungkook cintai.
Tak lama handphone Nanda jungkook berdering secara bersamaan.
Nanda mengangkat panggilan itu begitu pula dengan jungkook.
Ratugalak call.
"Dimana hah? Pagi-pagi udah bikin seluruh mansion gempar,"
" ditaman komplek gue jogging, maaf "
"Syukurlah, pulang gih yang lain khawatir sama lo.. apalagi keira udah kayak emak2 kehilangan anaknya"
"Lagian tadi kenapa handphone lo gak ngejawab miss call an nya ibu negara hah?!"
"Lupa hidupinya handphone nya eye he, iya ini juga mau pulang"
" pulang pulang gak taunya berhenti entah berantah!"
"Eheheh , enggak kokk Kalo gak kebablasan"
"Awas aja lo, telat pulang gue ambil boneka cookie lo!!"
"Ehh, jangan dong.. iya iya ini mau pula--"
Tuttt..
JiminHyung call you.
"Yakkk jungkookie!!! Kau Dimana? Katanya lari pagi tapi sampai sekarang belum pulang juga"
Suara jimin yang melengking itu berteriak memanggil nama jungkook membuat jungkook menjauhkan sedikit handphonenya dari telinganya.
"Aishhh... suaramu tinggi sekali hyung tolong dikecilkan telinga ku bisa sakit jika kau berteriak seperti itu"
"Yakk!! Kenapa kau yang marah seharusnya aku yang marah disini, kau ini ais.."
Sedangkan jungkook terkekeh mendengarkannya.
"Jawab pertanyaan ku tadi kookie-yaa, kau Dimana?"
"Aku di gedung bighit ent hyung eheh"
"Yakkk, jungkookiee jangan mengada Ngada, pulang lah sekarang!! Palli!!"
"Nee aku pulang..
Besok mweheheh"
"Yakkkk, bisa tidak kau membuatku tidak panas dingin Eoh?"
"Wae? Kau sakit hyung? Aishh kau ini menyusahkan saja kan sebentar lagi kita akan pergi latihan tapi kau sakit, tenanglah nanti akan aku belikan obat nya"
"Jungkook... pulanglah sekarang atau tidak plastation mu ku ambil semua!!"
Tuttt...
Jungkook tertawa, jungkook berhasil membuat hyungnya itu mendidih disiang hari.
"Oppa jungkook aku duluan ya, aku sudah dicari sama chiguku"
"Bersama sama"
Nanda terkejut lalu Nanda membuyarkan keterkejutanya Nanda pun mengikuti Jungkook dari belakang Sambil menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky Fans [BTS]✔
Teen Fiction[ BELUM DI REVISI ] HALLO EPRIBADEH GESSS👋👋 INI CERITA PERTAMA SAIA DENGAN AUTHOR YG PENUH DENGAN BANYAK SEKALI KEBACOTAN NYA. NAMUN SEBELUM MEMBACA, HARAP BACA INI YAW TAKUT SALAH AJA WKWK. ✔typo? Selalu ada masya Allah. ✔bahasanya kadang baku...