Reading to story❤
-🌸🌸🌸
-"Ya jiminie, apakah kita akan baik² saja kalau kita pergi begini?"-tanya kiya.
"Tak apa, tidak akan terjadi sesuatu."-kata jimin dengan lembut.
"Benarkah? Tapi ku takut jika army mu akan marah jika melihat kita seperti ini"-kata kiya dengan raut sedihnya.
Jimin berhenti dari jalan nya begitu pula dengan kiya yang juga ikut terhenti.
Jimin membalikkan badan nya jadi berhadapan dengan kiya.
Jimin mengangkat dagu kiya lalu menatap mata kiya dengan dalam.
"Liat aku"-kata jimin lembut.
Namun kiya tidak berani menatapnya.
"Liat aku chagia. "-suruh nya lagi.
Membuat kiya mendongak dan menatap iris mata jimin yang sangat teduh jika di pandang membuat kiya menghangat seketika.
"Dengarkan, aku tidak peduli apa kata mereka. Army? Mereka pasti akan mengerti jika aku akan bahagia bersama mu. "
"Jadi jangan berbicara seperti itu lagi, hm arresseo?"-kata jimin lembut.
"Tapi--"
"Gak ada tapi tapian chagiya, lagi pula tanggal pernikahan kita sudah dekat jadi tidak mungkin kan aku membatalkan nya hanya karena pembicaraan mereka, hum? "-jimin lembut sambil mengelus puncak kepala kiya dengan lembut.
Kiya mengangguk.
Jimin menarik kiya kedalam dekapannya, jimin mengelus rambut kiya dengan sayang dan sesekali mencium kepalanya.
" Jangan berpikir begitu lagi ne? Percayakan semua nya kalau kita akan baik-baik saja. "-jimin dengan suara lembutnya.
Kiya mengangguk lalu membalas pelukan jimin dengan erat jimin begitu sebaliknya dengan jimin yang kini tengah mencium aroma bau shampo kiya yang wangi membuatnya candu.
Setelahnya mereka berdua memutuskan untuk kembali melanjutkan perjalanan mereka yang sempat tertunda sambil berpegangan tangan.
Dengan senyum yang mengembang di wajah mereka berdua sambil menatap trotoar yang kini agak sepi karena ini sudah larut malam.
Ya jimin dan kiya sedang berjalan di trotoar.
Hanya dengan berjalan kaki sambil menikmati kebersamaan mereka yang jarang mereka lakukan karena pekerjaan mereka yang menumpuk.
Serta mempersiapkan resepsi acara pernikahan mereka yang mungkin bisa di hitung dengan jari.
Sedari tadi senyum kiya tak pernah luntur sampai di pertigaan jalan tiba-tiba hawa tak enak menyerang kiya membuat kedua tangan kiya jadi dingin.
Wajahnya pun mengeluarkan aura tak enak.
Jimin merasakan tangan kiya dingin pun menyergit heran.
![](https://img.wattpad.com/cover/188869881-288-k963574.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky Fans [BTS]✔
Fiksi Remaja[ BELUM DI REVISI ] HALLO EPRIBADEH GESSS👋👋 INI CERITA PERTAMA SAIA DENGAN AUTHOR YG PENUH DENGAN BANYAK SEKALI KEBACOTAN NYA. NAMUN SEBELUM MEMBACA, HARAP BACA INI YAW TAKUT SALAH AJA WKWK. ✔typo? Selalu ada masya Allah. ✔bahasanya kadang baku...