61

954 84 21
                                    

Reading to story
-

🌸🌸🌸
-

"Huekk.. Huekk.. "

Ara terus memuntahkan seluruh isi makanan yang ada di perutnya di wastafel.

setelah selesai ara membersihkan bekas muntah itu lalu berjalan dengan susah payah menuju brankar.

Dokter renald yang baru saja masuk ruangan ara terkejut ketika tubuh ara hampir jatuh ke lantai namun dengan secepatnya ia menangkapnya agar tidak jatuh ke lantai.

Dengan gaya bridal style renald menggendong ara lalu membaringkan nya di atas brankar, memasangkan kemabli infus ke tangan ara.

Renald menatap wajah ara yang semakin pucat ketika baru saja melakukan Radioterapi untuk pertama kalinya, aneh seharusnya penyakit nya mulai mengurang namun kenapa malah sebaliknya?

Itu yang ada di pikiran renald.

Renald meneliti dokumen tentang ara yang baru saja keluar dari laboratorium.

Renald mengerutkan kening nya? Kelainan darah? Bagaimana bisa?

"Engh... "

Ara sadar membuat renald dengan sigap, memperhatikan ara.

"Bagaimana perasaanmu? Masih ada yang sakit kah? "-renald.

Ara menggeleng lemah.

" K-kepala k-ku terasa sa-ngat sakit, "-lirihnya sambil memegangi Kepala nya.

Tes

Tes

Darah mengalir dari hidung dengan deras, membuat renald kelimpungan.

Renald pun mengambil daun sirih lalu menyumpal nya di ke dua hidung ara, guna memberhentikan darah yang mengalir.

"Shh... "-ringgis nya, ketika sakit di kepalanya semakin menjadi.

Renald pun mengambil tindakan untuk memeriksa kembali ara, dan juga beberapa suster datang menolong dr. Renald memasangkan alat-alat ke badan ara.

Renald memberikan obat yang sering di minum ara, ara minum obat itu dengan bantuan renald yang memegangi gelas yang berisi air putih.

Beberapa menit kemudian, kepala nya terasa mendingan dan darah yang mengalir pun mulai berkurang, membuat renald  dan para suster bernafas lega.

Ara melirik kearah renald.

" Wae? apa ini?!"-lirihnya.

Renald menghembuskan nafas kasarnya, lalu menatap ara.

"Kau harus sabar, tapi kurasa kita harus dengan segara mencari pendonor, semakin lama menunda maka kerusakan nya akan semakin membesar, ini semua akan menyebar ke seluruh organ tubuh mu jika kita tidak bertindak cepat karena ini bisa saja melumpuhkan mu di waktu kapan saja,dan membuat saraf yang ada di tubuh secara perlahan tidak berfungsi."-jelas renald.

Wajah ara membeku.

Artinya hidup nya, mendekati kematian?

Kenapa malah jadi gini?

Renald menatap ara miris, karena sungguh penyakit yang dideritanya semakin melunjak buka nya sembuh.

"Kau tenang, aku akan mencari si pendonor, yang ku dengar temanku memiliki si pendonor itu. "-ucap renald.

Membuat ara menundukkan kepalanya, " Gomawo. "-lirihnya.

Renald tersenyum, " Sudah seharusnya aku melakukan itu tidak usah berterima kasih "

Lucky Fans [BTS]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang