52

1K 87 9
                                    

Reading to story
-

🌸🌸🌸
-

Ingat besok, jangan lupa!

"Iya, ah bawel. "

Demi kesehatan kamu jelek.

"Bangkee, masih sempat ngatain lagi. "

Wkwkwk, kau pergi kampus tidak? Kalau ya mau barengan?

"Boleh deh, tapi makan dulu ye, laper. "

Makan mulu kerjaan, gendut nya kapan? Heran aku sama bentuk badan mu itu, makan banyak badan gak jadi jadi.

"Yailah, jadi mau kaga nemenin makan? Kalau gak yaudah aku pergi sendiri. "

Iya iya, ini di depan komplek, cepat jangan lama kau berdandan.

"Yak!! Aku mana bisa berdandan jerapah. "

Ya baiklah, aku matikan dulu penyihir kecil.

Bhayy!!

Tutt.

Ara mengatur nafas kesalnya karena sungguh sahabatnya ini sangatlah bawel seprti eomma nya kalau bicara tidak bisa berenti.

Ara hanya mengambil map yang berisi kan data-data penting untuk tugasnya serta dompet besar yang berisi kartu kredit, handphone, dan jangan lupa si kesayangannya yaitu obat.

Jaga-jaga andai penyakit nya kambuh.

Dengan bergegas Ara menuruni anak tangga mansion nya dengan cepat.

Ara melihat starla yang sedang ngelap foto nya yang terpanjang di dinding.

"Kau jaga rumah ya, aku pulang telat, bhay!! "-ucap Ara dengan nada ngerepp membuat starla mengerut kebingungan.

Di mansion sini hanya ada Ara saja ya, karena sahabatnya yang lain sudah shubuh hari tadi.

Mungkin ada kelas pagi mengingat jadwal kelulusan mereka sangatlah dekat membuat mereka mengejar target nilainya agar mendapat kan nilai yang sempurna.

Kembali ke Ara kini ia sudah sampai di depan gerbang rumahnya dengan deru nafasnya yang memburu.

Membuat jisung sahabatnya menatap khwatir ke arah Ara.

"Wae? Ada yang sakit? "

Ara menggelengkan kepalanya.

"Yaudah jalan aja. "

Ara masuk duluan kedalam mobil milik jisung yang memang disana ada manajer nya dan supir pribadi.

Manajernya tak terkejut lagi ku Ara adalah wanita terdekat jisung jadi dia mau-mau saja kalau diajak jisung menjemput Ara terlebih dahulu.

Mobil pun jalan ketika jisung sudah duduk manis di belakang bersama Ara yang baru saja selesai minum air mineral.

"You okay? "-Jisung.

" I'm okay, sung tenang. "-ucapnya terkekeh.

" Kau buat ku khwatir. "

Ara langsung mencubit pipi jisung dengan gemash.

"Aigoo.. Sahabat ku ini mengkhawatirkan ku ternyata. "-ucapnya membuat jisung mendesis.

Hal itu tertangkap dari pandangan mata manajernya jisung, tersenyum tipis dengan persahabatan mereka.

Tiba-tiba ponsel nya berdering membuat Ara mengangkat nya.

Yak kenapa kau lama sekali mengangkat nya? Apa kau bersama pria lain huh?!

Lucky Fans [BTS]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang