“Allah Maha Memudahkan. Semua pertolongan datang dari-Nya. Maka berharaplah hanya Kepada-Nya.”
Menikah muda bukanlah sebuah musibah. Justru dengan menikah muda akan mengindarkan diri kita dari perbuatan zina. Jangan takut dengan banyak omongan dan cibiran orang. Kalau kamu menikah karena ingin menjalankan ibadah, maka percayalah Allah akan menolongmu. Membantumu untuk segera menikah. Itulah yang aku percaya selama ini.Perjalanan panjang telah aku lewati. Aku yang dulunya juga tidak memiliki pikiran untuk menikah di usia muda, qadarullah aku justru menikah pada usia 19 tahun dan istriku berusian 17 tahun. Siapa yang pernah menyangka?
Allah juga telah menganjurkan kita untuk menikah, agar terhindar dari fitnah dunia.
Di dalam Q.S. An-Nuur ayat 32 Allah telah berfirman:
وَأَنْكِحُوا الْأَيَامَىٰ مِنْكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ ۚ إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ
“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan menjadikan mereka mampu dengan karunia-Nya…”
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا تَزَوَّجَ الْعَبْدُ، فَقَدِ اسْـتَكْمَلَ نِصْفَ الدِّيْـنِ، فَلْيَتَّقِ اللهَ فِيْمَـا بَقِيَ.
“Jika seorang hamba menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya; oleh karena itu hendaklah ia bertakwa kepada Allah untuk separuh yang tersisa.”
Maka tidak perlu lagi ada keraguan untuk kita yang mau menikah. Karena selain untuk mengindari diri dari zina, agar terhindar dari fitnah juga dengan menikah kita akan mendapatkan pahala. Karena menikah merupakan ibadah yang paling panjang.
Selain itu juga, Nabi senang dengan mereka yang telah menikah dan memiliki banyak keturunan.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan kita -dengan sabdanya- untuk menikah dan mencari keturunan, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Umamah Radhiyallahu anhu:
تَزَوَّجُوْا فَإِنِّي مُكَاثِرٌ بِكُمُ اْلأُمَمَ يَوْمَ الْقِيَـامَةِ، وَلاَ تَكُوْنُوْا كَرَهْبَانِيَّةِ النَّصَارَى.
“Menikahlah, karena sesungguhnya aku akan membangga-banggakan jumlah kalian kepada umat-umat lain pada hari Kiamat, dan janganlah kalian seperti para pendeta Nasrani.”
Dulunya aku sempat ragu, apa bisa aku menikah di usia muda? Bayangkan saja, saat itu orangtuaku tidak memberikan restu. Aku juga bukan tipikal laki-laki yang berani bertemu (pemalu), biaya saat itu tidak ada, ditambah lagi perempuan yang ingin aku nikahi pindah ke tanah Jawa.
Aku benar-benar pasrah, tapi saat membaca banyak buku. Aku menjadi yakin, Allah akan menolong hamba-Nya yang ingin menyempurnakan separuh agamanya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,
لَاثَةٌ حَقٌّ عَلَى اللَّهِ عَوْنُهُمْ: المُجَاهِدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، وَالمُكَاتَبُ الَّذِي يُرِيدُ الأَدَاءَ، وَالنَّاكِحُ الَّذِي يُرِيدُ العَفَافَ ” [سنن الترمذي: حسنه الألباني
Artinya, “Ada tiga golongan yang berhak mendapat pertolongan dari Allah, (yaitu) mujahid di jalan Allah, mukaatib yang ingin melunasi utangnya, dan orang yang menikah supaya terjaga dari maksiat.” (Sunan Tirmidzi: Hasan).
Saat itu aku terus meluruskan niatku untuk menikah. Kenapa aku harus menikah muda? Apa tujuanku untuk menikah? Kenapa aku harus menikah dengan Rani, bukan perempuan lain. Aku terus memperbaiki niatku.
“Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa”
Ayat-ayat Alquran mengenai pertolongan Allah seperti itulah yang membuat semangatku bertambah pada waktu itu. Aku tidak kenal lelah, terus berusaha dan berdoa. Karena aku yakin Allah akan membantu hamba-Nya. Dia tidak akan membiarkan hamba-Nya berjuang sendirian.
Saat menikah pun aku tidak memiliki apa-apa. Rumah menyewa dengan biayai murah perbulannya. Perabotan rumah tangga seadanya. Tidak memiliki uang simpanan. Tapi Allah Maha Kuasa, ada saja rejeki datang secara tiba-tiba.
Karena memang benar, dengan menikah akan membuat kita kaya. Rejeki pun akan menjadi berkah. Allah yang Maha Membantu hamba-Nya.
Ibn Mas’ud berkata:
التمسوا الغنى في النكاح
“Carilah kaya (hidup berkecukupan) dengan menikah.”
Bukan berarti dengan menikah kita ingin mencari kekayaan. Akan tetapi Allah memberikan jaminan kepada mereka yang menikah. Membukan pintu rejeki bagi mereka yang telah mereka. Terlebih lagi, bagi seorang suami yang menafkahi istri dan anaknya. Jadi jangan pernah khawatir akan kekurangan rejeki kalau sudah menikah, karena justru dengan menikahlah pintu rejeki akan terbuka.
Alhamdulillah, pernikahan kami sudah berjalan satu tahun. Banyak sekali hal yang telah kami lewati selama satu tahun ini. Kami juga memahami pasangan kami sekarang. Setahun yang penuh dengan kebahagiaan dan cobaan-cobaan rumah tangga yang mulai kami rasakan.
Kamu mau menikah?
Ingat, jangan asal-asalan. Kamu juga harus belajar sebelum atau sesudah nikah. Sehingga pernikahanmu agar berlipat ganda karena ibadah.
***
Akhir dari kisah ini.
Menurut kalian, aku lanjut cerita nggak gimana kehidupan setelah menikah?Terimakasih buat kalian yang sudah membaca sampai pada bagian ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Cinta Pengejar Nikah Muda (Finish)
RomanceMenikah di usia muda? Siapa bilang itu sesuatu yang sulit. Kadang kita yang mempersulit apa yang sebenarnya mudah saja dilakukan. Inilah adalah ceritaku, perjuanganku yang memutuskan untuk menikah di usia muda.