Kami sampai di Bandara Juanda, kota Surabaya. Delapan jam perjalanan sebelum sampai di tempat tujuan. Dari bandara Juanda ini kami dijemput oleh ayah dari Rani. Dia yang menjemput kami.
Dari sini kami harus menaiki bus untuk menuju terminal lagi. Dan dari terminal itulah nantinya kami akan berangkat menuju terminal selanjutnya yang ada di Solo. Dari sana kemudian kami akan mencari taksi untuk mengantarkan ke rumah.
Selepas maghrib kami baru berangkat dari terminal yang ada di Surabaya menuju terminal Solo. Udara di sini cukup dingin. Tidak banyak perbedaan dari tanah Kalimantan dengan Jawa.
Yang paling aku khawatirkan pada saat itu adalah kandungan istriku. Aku takut dia tidak kuat. Apalagi aku bukan orang sini. Pastinya akan sangat sulit untuk berurusan kalau terjadi sesuatu yang tidak kami inginkan. Setiap saat selalu aku ingatkan untuk banyak minum agar tidak kekurangan mineral.
Syukurnya sampai tiba kami di terminal Surabaya dan berangkat menuju terminal Solo semuanya aman. Lelah sekali rasanya waktu itu, hampir seharian tidak merebahkan badan.
Pukul 12 malam lewat bus berhenti di tempat makan. Warung makan ini memang buku 24 jam. Disediakan untuk bus-bus. Kami para penumpang diberi karcis makan. Satu lagi yang aku khawatirkan saat itu, banyaknya orang-orang yang merokok. Ini tentu saja sangat tidak baik untuk seorang ibu hamil.
Satu bulan aku akan berada di tanah Jawa. Jauh dari keluarga di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Cinta Pengejar Nikah Muda (Finish)
RomanceMenikah di usia muda? Siapa bilang itu sesuatu yang sulit. Kadang kita yang mempersulit apa yang sebenarnya mudah saja dilakukan. Inilah adalah ceritaku, perjuanganku yang memutuskan untuk menikah di usia muda.
