Aku lihat kembali bayi yang baru lahir itu. Dia sedang dipasangkan baju oleh bidan. Kulitnya sudah tidak lagi putih pucat. Tangisku juga sudah berhenti, berganti menjadi senyuman dan tawa bahagia.Namanya Muhammad Kahfi Alzam. Pelengkap keluarga kecil kami. Dia yang nantinya akan membuat rumah tak lagi sunyi. Sungguh, permata hati yang begitu menyejukkan.
Bidan kemudian mengukut berat badannya. Aku berpikir waktu itu berat badan anak kami hanya 2,5kg saja. Sesuai dengan prediksi hasil USG tapi nyatanya beratnya hampir 3kg lebih tepatnya 2,9kg.
Muhammad Kahfi Alzam, artinya bayi laki-laki yang akan menjadi pemenang dengan ketekunannya. Harapan kami tentunya semoga kelak dia akan menjadi anak yang shaleh, berakhlak mulia, menjadi pemenang dunia dan akhirat. Dan dapat bermanfaat untuk agamanya, orangtuanya, sesamanya, dan bangsanya.
Bayi Kahfi kemudian dibawa keluar, waktu itu mamaku yang pertama kali menggendongnya. Tidak menyangka kalau sekarang dia sudah punya cucu. Adik dan abahku juga ikut melihat. Matanya terbuka, dia terjaga sambil melihat sekitar.
Kemudian giliranku untuk mengadzaninya. Bayi Kahfi sekarang berada di pangkuanku. Begitu gugup aku memegangnya, takut jatuh atau terjadi cedera. Dengan sangat hati-hati aku mengadzani di telinga kanannya. Kemudian iqomah di telinga kirinya.
Setelah selesai, bayi Kahfi kemudian mendapat ASI pertama. Perlahan dia terlelap dalam tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Cinta Pengejar Nikah Muda (Finish)
Storie d'amoreMenikah di usia muda? Siapa bilang itu sesuatu yang sulit. Kadang kita yang mempersulit apa yang sebenarnya mudah saja dilakukan. Inilah adalah ceritaku, perjuanganku yang memutuskan untuk menikah di usia muda.