Pukul enam sore, sebelum adzan maghrib berkumandang. Istriku sudah diperbolehkan pulang. Tidak ada yang harus dikhawatirkan. Maka pada saat itu juga, abahku langsung mencarikan tumpangan yang dapat membawa kami sampai ke rumah.Setelah berberes, memastikan tidak ada lagi yang tertinggal maka kami akan kembali pulang ke rumah. Aku dengan motor sendiri membawa barang-barang dan tas, kemudian abah dan mamaku juga membawakan barang yang lain.
Istriku dan ibu mertuaku berada di dalam becak bersama bayi kami. Yah, becak yang mengantar kami pulang ke rumah.
Sesampai di rumah, aku langsung mengeluarkan tempat tidur bayi yang sudah kami persiapkan. Tempat tidur sekaligus kelambu yang begitu kami nantikan ada yang mengisinya. Dan akhirnya, tempat tidur itu sudah ditempati oleh anak kami. Begitu senang rasanya.
Kemudian, abah dan ibuku pulang ke rumah sebentar. Membersihkan diri setelah ikut menantikan kelahiran cucu pertama mereka.
Selepas maghrib kami mengadakan syukuran. Menyambut kedatangan keluarga baru, seorang bayi laki-laki yang insyaAllah akan memberikan kehangatan lebih bagi dua keluarga.
Bayi Kahfi tertidur sangat pulas pada waktu itu. Kami lihat dia sedang tertidur. Kulitnya putih, rambutnya masih sangat sedikit. Tidak lebat. Matanya bulat tidak sipit. Entahlah mirip dengan siapa raut wajahnya.
Terimakasih. Semua ini terjadi atas kehendak-Nya. Kuasa sang Ilahi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Cinta Pengejar Nikah Muda (Finish)
RomanceMenikah di usia muda? Siapa bilang itu sesuatu yang sulit. Kadang kita yang mempersulit apa yang sebenarnya mudah saja dilakukan. Inilah adalah ceritaku, perjuanganku yang memutuskan untuk menikah di usia muda.