"Sebelum akad diucapkan, ada hal yang harus diingat. Tentang perasaan. Harapan. Dan pengorbanan."
13 Agustus 2018.
Penantian panjang itu akhirnya datang juga. Sebelum akad diucapkan aku sudah lebih dahulu menghapalkan apa yang nantinya harus aku sebutkan. Ijab qabul yang dinantikan banyak orang, sekarang aku hadapi.Akad dilangsungkan pukul sekitar pukul 10 pagi waktu setempat. Aku juga sudah kembali meminta restu kepada ibuku di Banjar. Nantinya aka nada video call. Agar keluargaku dari jauh bisa melihat katanya. Semua persiapan sudah selesai, tinggal menunggu penghulu lalu akad aku ucapkan.
Ada perasaan yang beberapa hari ini membuat aku tak karuan. Memikirkan masa depan bersama perempuan yang aku sayang.
Kamu nanti juga akan merasakan, bagaimana rasanuya bersanding dengan perempuan idaman.
Aku kembali mengingat masa lalu. Dimana saat itu aku berniat untuk pacaran dengan orang lain, tetapi Allah tidak pernah menyatukan kami. Sekeras apapun sudah aku berusaha, tetapi tetap saja usaha itu sia-sia.
Setahun aku memendam rasa, tiba-tiba datang seorang perempuan yang kemudian membuat aku jatuh cinta. Dia yang kemudian membawa perubahan dalam hidupku. Awalnya, aku ingin berniat mengajaknya pacaran tetapi Allah menunjukkan cara lain kepadaku untuk dapat bersatu dengannya.
Kami melewati semua ini bersama, meski kami tahu sebenarnya jalan yang kami tempuh tidak semuanya benar. Seharusnya aku menemui orangtuanya bukan dia. Tetapi saat itu aku belum tahu, sampai pada akhirnya aku memberanikan diri untuk mengajaknya ke pelaminan.
Perjuanganku tidak berlajaln lurus begitu saja. Dia yang saat itu harus pindah ke Jawa, kemudian tidak mendapatkan restu dari orangtua, sampai semua biayai yang harus aku sediakan semuanya. Tetapi Allah menunjukkan kuasa-Nya. Dia pasti akan menolong hamba-Nya.
Keyakinan penuh dan pengharapan yang Maha Kuasa membuatku sampai pada saat ini. Menunggu detik-detik akad itu diucapkan sampai pada akhrinya, dia akan menjadi sah menjadi pasangan halal. Menjadi teman pendamping dimana pun aku berada.
Sebelum akad diucapkan. Aku sungguh tidak menyangka, ini adalah hari terakhir aku menjadi seorang jomblo. Beberapa jam kemudian aku sudah menjadi kepala rumah tangga, menjadi seorang suami.
Aku sudah siap lahir batin, menunggu ijab qabul berlangsung. Aku lihat Rani juga sudah siap di sana, memberikan senyum yang merekah.
***
Alhamdulillah bisa kembali update bagian 22 cerita ini. Jangan lupa untuk terus vote dan komen yah 😊

KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Cinta Pengejar Nikah Muda (Finish)
RomanceMenikah di usia muda? Siapa bilang itu sesuatu yang sulit. Kadang kita yang mempersulit apa yang sebenarnya mudah saja dilakukan. Inilah adalah ceritaku, perjuanganku yang memutuskan untuk menikah di usia muda.