Adi Soemarmo

175 12 0
                                    


Tak terasa waktu begitu cepat berlalu, mungkin inilah maksud dari pepatah yang mengatakan waktu itu seperti pedang. Keharuan begitu terasa sebelum kami kembali ke Banjarmasin. Sebelum menuju bandara, aku dan istri menyempatkan terlebih dahulu untuk bepergian kepada tetangga-tetangga serta beberapa keluarga yang ada di sini.

Kami menuju bandara sekitar pukul 10 pagi dengan menggunakan mobil yang kemarin membawa kami ke rumah sakit dan ke dokter kandungan. Semua orang rumah mengantarkan kami waktu itu. Sebelum ke bandara, kami menyempatkan diri untuk mampir sebentar ke rumah keluarga yang ada di Solo.

Di sana kami disuguhi makanan sebelum bepergian jauh. Kami juga diberi bingkisan oleh tuan rumah. Ba'da dzuhur kami kembali berangkat. Tujuan selanjutnya adalah bandara Adi Soemarmo. Yah, kami pulang melalui rute Solo-Banjarmasin. Di sepanjang jalan, kami berbicara banyak hal. Meski tengah dalam keharuan.

Sesampainya di bandara Adi Soemarmo, kami banyak mengambil foto di sana. Melihat betapa luasnya bandara ini. Aku dan istri juga tidak langsung check-in. Kami terlebih dahulu berfoto untuk mengabadikan momen.

Satu hal yang masih aku cemaskan adalah kesehatan istriku. Darah masih keluar, dan ini kami sembunyikan dari keluarga. Tidak ingin mereka terlalu khawatir. Meski tidak sebanyak yang kemarin, tapi rasanya ingin cepat-cepat saja sampai kemudian diperiksa kembali.

Cerita Cinta Pengejar Nikah Muda (Finish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang