Pemeriksaan.

200 13 0
                                    


Aku duduk di samping istriku. Di sebelahnya lagi ada ibu mertuaku. Di depannya duduk kakak iparku. Kami semua menunggu dengan cemas. Sudah lewat dari satu jam kami menunggu.

"Darahnya masih keluar?" tanyaku saat istri selesai buang air kecil. Aku menunggunya di luar.

Dia hanya mengangguk sambil memasang wajah masam. Wajahnya pucat waktu itu. Terlihat jelas sekali. Aku menarik napas panjang. Tidak henti-hentinya mulutku ini kembali berdoa. Sambil kuelus-elus perut istri, mengajak bicara buah hati kami.

Tiga puluh menit berlalu setelah itu, akhirnya tiba giliran istriku. Kami pun langsung masuk. Hanya aku dan istriku waktu itu yang boleh masuk. Yang lain, menunggu di luar.

Dengan cekatan sang dokter memeriksa, menampilkan apa yang dia periksa di sebuah layar di depannya. Kami juga dapat melihatnya.

"Ini janinnya, nah ini kepalanya, perutnya, jantung janin berdetak normal." sang dokter terus menggeser-geser alat yang dia pakai untuk dapat mendiagnosis penyakit atau masalah yang ada di dalam tubuh istriku.

Aku terus mencermati perkataan sang dokter sampai menemukan jawaban kenapa darah itu terus keluar. Apakah buah hati kami harus dikeluarkan sekarang? Lahir dalam keadaan prematur?

Cerita Cinta Pengejar Nikah Muda (Finish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang