4.Saka itu...(2)

4.8K 218 9
                                    

"maaf,siapa ya?"tanya Arinda ketus

"Saya Saka sahabat Alan,Alan kemana?"Tanya Saka

"Ada,di,-"Suara Arinda terpotong

"boleh saya ketemu?"pinta Saka

Arinda berjalan meninggalkan minimarket juga Saka yang ikut berjalan di samping Arinda,banyak hal yang Saka ucapkan untuk menghilangkan rasa canggung saat berjalan bersama Arinda,namun begitu Arinda bersama orang baru terkesan ketus dan dingin,namun siapa sangka jika sikap dingin dan ketusnya justru membuat Saka tertarik padanya

Sampai di restoran Arinda mengedarkan pandangannya mencari keberadaan keluarganya,tepat di tengah banyaknya kursi dan meja ada satu Orang mengangkat tangan memberi tanda keberadaanya,yaitu Alan

Saat Arinda dan Saka tepat di depan meja yang di duduki keluarga mereka,Arinda mencari kursi yang masih kosong,mereka semua menyisahkan dua kursi kosong berdampingan antara Alan dan Renata,Bunda Arinda.Saka berbaik hati menari kursi di samping Alan dan mempersilahkan Arinda untuk duduk,Di luar dugaan Arinda justru menatap Saka sinis dan berpindah menarik kursi di samping Renata,Kejadian itu tidak luput dari pasang mata keluarga masing-masing.

Sejak kejadian itu membuat Saka semakin tertarik dengan Arinda,Jarang terjadi di usia Arinda yang masih labil dan banyak menebar pesona untuk menikmati indahnya jatuh cinta,justru Arinda menyimpannya rapat-rapat.

Saka tetap mendekati Arinda walaupun Arinda bersikap dingin padanya,Dia selalu mencari alasan yang tepat untuk mendengar suara Arinda yang terdengar layaknya bidadari,walaupun dia masih berada di Akademi Militer,seperti

"Arinda Abang kemana?kok kak Saka telpon gak di angkat?Abang Alan telpon kamu?"

" Alan kemana?"

"Alan pulang kapan?"

"Alan telpon gak tadi?"

"Alan udah chat belum?"

Dan banyak alasan lainnya,Arinda sempat berfikir bahwa sebenarnya dia bisa saja langsung bertemu pada Alan di sana,yang jaraknya tidak melampaui 1 km,Arinda merasa bahwa ada yang aneh,karena setelah bertanya soal Alan dia akan bertanya tentang Arinda dan sesekali mencari perhatian pada Arinda,Dia terlalu gengsi untuk mengatakan bahwa tujuannya telfon untuk mendengar suara Arinda,terlalu berlebihan katanya,Justru berbanding terbalik dengan Arinda,dia justru menganggap Saka berlebihan karena harus melibatkan Alan hanya untuk berbicara dengan Arinda walaupun Arinda sadari bahwa sikapnya terlalu dingin pada Saka yang berniat baik walaupun hanya sekedar berbicara melalui telfon

Setelah menyadari keanehan tersebut Arinda mulai memunculkan sikap aslinya pada Saka,sesekali mereka saling tertawa di telpon,berbicara soal Akademi Militer,Kesibukan Arinda saat lulus Sekolah dan lainnya.

Setelah lulus Arinda tidak melanjutkan kuliah ataupun bekerja,dia ingin tahu bagaimana kehidupannya jika bebas tanpa beban terlebih dahulu setelah 12 tahun lamanya dia harus belajar dan mengasah otak

"Arinda udah 12 tahun sekolah,capek tau,Apa salahnya kalo Arinda break dulu?,1 tahun Aja.." Kata Arinda setiap ditanya Bunda,Ayah dan kakaknya yang uring-uringan karena pekerjaan Arinda yang hanya bisa makan dan tidur saja.

Semakin lama hubungan Arinda dengan Saka semakin terjalin,mereka resmi berpacaran,walupun Saka meminta Arinda untuk menjadi pacarnya melalui telfon,Kabar itu membuat Arinda bahagia dan menyebarkan berita itu pada Bunda dan Ayahnya,Arinda yakin Alan akan mendapat informasi ini dari Saka

Hubungan mereka terus berlanjut hinga bulan ke tiga,namun akhir-akhir ini Saka jarang menghubunginya,biasanya dia akan menghubungi Arinda tiga kali dalam seminggu,Sekarang satu kali dalam seminggu atau bahkan bisa jadi dua minggu sekali,semakin hari hubungan mereka semakin berkurang,Arinda menyadari itu,Tapi Arinda tau kakaknya Alan sedang di sibukkan semacam skripsi,pasti Saka juga melakukan hal yang sama,Arinda memutuskan memberi waktu pada Saka untuk fokus pada pendidikanya.

Bintara Perwira [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang