Selamat membaca..
Makin lama,makin puyeng,gak tau cara nulisnya gimana..
Semoga suka ya sama tulisan bego ini:vRapat besar terlaksana di Mabes TNI melibatkan Panglima TNI,Menteri Pertahanan serta Manteri Luar Negeri.Beberapa jajaran tiap-tiap matra juga hadir dalam rapat besar tersebut temasuk Letjen.Deno Kusno Soewarno dan Danpaspampres,Mayjen. I Gusti Putra Pratama Ray.
Rapat yang berlangsung ini sempat tertunda karena kehadiran seorang Mayjen TNI yang menjabat sebagai Pangdam di pulau Jawa,kehadirannya dalam rapat karena dia ingin memperjuangkan Arinda yang dituding membangkang.Padahal menurutnya tindakan Arinda adalah benar.
Pangdam V Brawijaya ini adalah satu-satunya orang yang mengijinkan Arinda,Saka dan timnya untuk bergerak cepat dalam operasi penyelamatan sandera selama 6 jam.Bukan hanya itu,Pangdam ini tak hanya bermodal mulut tapi dia turut mempertaruhkan jabatan serta seragamnya jika Arinda,Saka dan Tim gagal membawa sandera dengan utuh dan selamat.
Deno dan Pangdam V Brawijaya belum membuka suara sedikitpun,Deno yang khawatir dengan putrinya dan Sang Pangdam yang belum juga mendapat kabar baik dari Arinda,Saka dan Tim.
"Siapa yang bertanggung jawab atas pemberangkatan tim operasi penyelamatan sandera,"tanya Panglima TNI
Tak ada jawaban dari anggota rapat tersebut. Menteri Pertahanan dan Menteri Luar Negeri tampak sangat kecewa dengan kinerja TNI yang mengambil keputusan sepihak tanpa melibatkan pemerintah di dalamnya,padahal kasus ini bukanlah kasus yang mudah.
"Letjen.Deno seharusnya bisa menjelaskan sesuatu,"kata Panglima TNI melirik Deno yang masih menundukan kepalanya.
"Kenapa harus saya yang menjelaskan,Ndan." kata Deno sedikit sengit membuat Panglima TNI menatapnya tajam.
"Kenapa Komandan tidak bertanya pada orang yang memerintah putri saya untuk berangkat menuju Poso?,"tanya Deno lagi sambil melirik Mayjen. Gusti.
"Maaf maksudnya gimana ya,Mas?,"tanya Mayjen. Gusti yang tersinggung dengan ucapan Deno.
Deno berdiri dari kursinya dan menunjuk Mayjen. Gusti dengan telunjuknya."Seharusnya putri saya ada disini sekarang,tapi karena tuduhan konyol kalian semua tentang anak saya,membuat Mayjen. Gusti ini menetapkan perintah untuk mengirimkan anak saya ke Poso," kata Deno yang berapi-api tanpa memikirkan rapat resmi dan pangkatnya.
"Hei Letnan Jendral,jaga sopan santun mu!,"bentak KASAU yang duduk di depan Deno.
Deno yang terpanggil menoleh dan mengeratkan kepalan tangannya kuat-kuat.
"Izin Panglima,Saya sudah tau pelaku penyebaran video tersebut,dan kenyataannya bahwa putri saya membantu Kelasi satu.Kadek yang sedang mabuk berat,karena perbedaan tenaga putri saya jatuh tersandar di pintu mobil dan Kadek yang lemas pun ikut di tersandar di tubuh putri saya,
Untuk pelaku penyebar video dan artikel yang beredar itu,saya sengaja menyembunyikan dari Puspom karena pelakunya adalah keponakan saya sendiri."jelas Deno.
Tak ada jawaban dari semua orang,semua diam tutup mulut,Panglima TNI pun membuang wajahnya dari tatapan Deno.
"Apa pantas putri saya mendapatkan tugas konyol itu,Panglima."
~~~
"Sniper I sasaran arah jam 1,Sniper II arah jam 7,"perintah Saka,Arinda dan Bagas pun melakukan perintah dengan menepatka peluru pada bagian dada kiri mereka.
"Satu,clear!,"Arinda melapor.
"Dua,clear!,"Saka turut melapor.
Saka dan tim lainnya mulai memasuki tempat pemberontak tersebut dan menyisir setiap ruangan yang ada untuk mencari para sandera yang tersebar di berbagai ruangan.
![](https://img.wattpad.com/cover/224870949-288-k888574.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintara Perwira [END]
RandomKisah cinta dari dua insan yang pernah menjalin hubungan, kini kembali di pertemukan dalam satu acara yang sengaja di bentuk oleh kedua keluarga. Pertemuan keduanya tidak berakhir di situ, mereka justru harus di persatukan dengan profesi yang sama d...