1.43 AM
"Jangan di pikirin lagi ya kak,aku yang parno kalo kakak mikirin dia terus.."Kata Arinda,sedangkan Kadek hanya tersenyum.
Eheemm...
Dua pasang mata melihat ke sumber suara,terlihat Ayah Arinda menatap dua insan tersebut dengan tatapan penasaran.
"Kadek ya?"tanya Ayah Arinda
"Siap!"jawab Kadek tegas,sedangkan Arinda menatap kedua laki-laki di depannya dengan kesal.
Arinda tau Ayahnya pasti akan marah dan mengungkit masalah pangkat Kadek,Arinda menatap Kadek juga kesal,karena dia mau saja bersikap militan padahal tidak sedang bertugas,dia juga tidak menggunakan baju dinas,dan lagi mereka bukan berasal dari matra yang sama.
"Kok baru pulang?dari mana?"tanya Ayah Arinda.
"Dari-
"Siap!,maaf tadi mobil saya mogok di tengah jalan.."Elak Kadek,Arinda sudah melototkan matanya ke arah Kadek
"Kenapa gak naik taxi aja?"tanya Ayah Arinda kepada anaknya.
"So-
"Siap!,saya yang melarang Serda.Arinda, karena jam menunjukan lebih dari pukul 11"Kata Kadek,Arinda melirik kesal ke arah Kadek yang selalu memotong ucapannya.
"Yaudah kamu masuk..,Ayah mau ngobrol sama Kadek.."Memerintah Arinda untuk masuk ke dalam rumah.
Arinda masuk sambil berjalan mundur,menatap wajah Kadek karena kecemasannya,apa yang akan dilakukan Ayah Arinda kepada Kadek nanti.
Setelah melewati pintu masuk utama Arinda kembali mendekat pada pintu utama lagi dan mulai mengintai percakapan Kadek dan Ayahnya.Arinda dapat bernafas lega saat mereka tengah berbicara santai tanpa ada kata 'siap','izin' dan lainnya.
"Kenapa nda?"
"Astagfirullah.."pekik Arinda membuat Kadek dan sang ayah menoleh ke arah pintu.
"Ih Bunda!,ayo masuk kedalam aja..aduh bunda ada-ada aja deh.."Omel Arinda sambil memegang bahu sang ibu masuk ke dalam.
"Kenapa sih nda..?"tanya sang Bunda
"Hehe gapapa,Arinda naik dulu ya.."Pamit Arinda berlalu.
"Eh mau kemana!,jelasin sama bunda dia siapa?,dari kapan?,kamu pulang malam terus malu tau sama tetangga pulang malam,belum lagi tetangga rumah dinas kamu,pada lapor kalo kamu gak pernah pulang ke rumah!"Omel sang Bunda.
Arinda menghela nafasnya sambil berlajan mendekat kepada samg bunda yang sudah duduk terlebih dahulu di meja makan.Arinda mulai menceritakan kisahnya dan Kadek dari nol.
***
11.22 AM
Arinda nampak murung,beberapa kali menatap jam tangan juga ponselnya menantikan jam istirahat yang akan di laksanakan pukul 12 siang.
Bagas menghampiri Arinda yang terlihat murung,ingin sedikit menghibur kebosanan sahabat perempuannya yang masih setia dengan kemarahannya sejak acara ulangtahun pernikahan orangtua Anin.
"Nda-
Drttt Drrtt..
Ucapan Bagas terpotong saat mendengar ponsel Arinda bergetar,Arinda pun segera mengambil ponselnya dan meletakkannya pada telinganya.
"Halo..?"Kata Arinda
Belum sempat Kadek melirik Arinda yang sedang menerima telfon,Arinda sudah berkemas,mengambil dompet dan jaketnya,kemudian berlari terburu-buru hingga menabrak bahu Bagas dan tanpa memikirkan tatapan orang sekitar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintara Perwira [END]
RandomKisah cinta dari dua insan yang pernah menjalin hubungan, kini kembali di pertemukan dalam satu acara yang sengaja di bentuk oleh kedua keluarga. Pertemuan keduanya tidak berakhir di situ, mereka justru harus di persatukan dengan profesi yang sama d...