21. Penyelesaian

2.8K 176 5
                                    

"Kalian tau dari siapa?"tanya Arinda tiba-tiba menghentikan tariannya.

Ketiga sahabatnya menunjuk Saka yang ada di atas panggung.

"Dia?!"Tanya Arinda memastikan

Mereka bertiga mengangguk,Arinda tampak berfikir,darimana dia tahu tentang hasil pertandingannya.Kemudian Arinda kembali ke tempat duduknya

Suasana malam sudah sangat ramai,Arinda dan ketiga temannya menikmati suasana pertunangan Alan dan Amanda dengan ceria,Ceria karena tugas mereka dalam acara ini telah di ambil alih oleh anggota WO tambahan.Mereka tampak berbincang sambil tertawa,di sudut lain dua laki-laki menatapnya.

Deno masih menatap Arinda khawatir,besok putrinya akan mengemban tugas besar,tugas yang mempertaruhkan negara dan namanya,walaupun namanya disamarkan tetap saja membuat Deno khawatir,mungkin saja jika pulang nanti anaknya berganti nama menjadi Almarhumah.

Saka menatap Arinda dalam,Saka merasa bangga dan kagum kepada Arinda,sosok yang dilihatnya manis dan lucu itu ternyata sangat tangguh dengan Senjata api.

Pandangannya terus jatuh pada Arinda hingga tak mendengar suara Alan yang memanggilnya,Alan pun bukan memanggil Saka hanya sekali,tapi berkali-kali,Saking kesalnya Alan sampai menyebutkan berbagai macam hewan,baik yang di kebun binatang maupun liar,baik jantan maupun betina,baik ganas maupun jinak.

"apa?"tanya Saka tanpa bersalah.Alan pun menghembuskan nafas kesal.

"Lo janji bakal nyanyi 3 lagu non stop malam ini,kalo lo berhasil baikan sama adik gue"Kata Alan berbisik.

"Sekarang?,ntar aja lah kalo lo nikah dan gue berhasil lamar adik lo"Kata Saka.

"Emang gue setuju lo pacaran sama Adik gue?,Liat lo sama dia temenan aja udah buat gue saaaangat puas,jadi jangan harap,gak perlu lebih dari teman.."Kata Alan.

"Kalo gue berhasil dapatin adik lo,gimana?"taruh Saka

"Gue yang bakal bayar WO pertunangan juga pernikahan Lo!"Putus Alan,membuat Saka tersenyum lebar.

"Ok Deal!"Kata Saka mengangkat tangannya,mengajak Alan untuk meng-Sah kan taruhan mereka.

Alan tampak berfikir,di luar dugaannya jika Saka akan menerima taruhan tersebut,Alan pun memikirkan kembali keputusannya.

"Laki-laki yang di pegang omongannya"Sindir Saka.

"Ok Deal!"Putus Alan,menggapai tangan Saka secara paksa,padahal tangan Saka sudah lama turun.

Saka nampak berjalan menuju panggung dengan senyum merekah,Saat di atas panggung dia membisikkan sesuatu pada gitaris,drummer dan pianis,mungkin untuk menentukan lagu.Belum sempat suara merdunya terdengar mic yang dia pegang justru berbunyi nyaring menyerang banyak pemilik telinga.

"Maaf semua.."Kata Saka pada Mic.

Mendengar suara nyaring dan maaf berasal dari panggung membuat banyak pasang mata yang menatap ke arahnya,termasuk Arinda.

Beberapa menit yang lalu di meja Arinda..

"Nda lo dengar berita gak?"Tanya Bagas.

"Berita apa?"tanya Arinda santai.

"Katanya ada warga sipil yang digubukin sama provost,desas desusnya sih ada hubungannya sama lo ya..?"Tanya Bagas

Arinda terkejut berita itu menyebar hingga Bagas mengetahuinya.

Suara nyaring dari microfon yang bermasalah memekik telinga,Arinda menatap sebal ke sumber suara begitupun yang lain dan melihat salah satu orang yang terlibat dalam berita viral di kesatuannya tengah bergaya di atas panggung.

"Maaf semua.."Katanya

Arinda segera mengambil ponsel dan dompetnya yang ada di meja tepat di hadapannya,kemudian mendekat ke arah panggung,berniat menyelesaikan masalah satu minggu yang lalu.

Di luar dugaan Saka justru menyapanya melalui mic hingga semua pasang mata menyoraki mereka heboh.

"Selamat malam Serda.Arinda.."Sapa Saka pada Arinda yang berada di bawah panggung.

Arinda tak menggubris sorakan orang-orang,dia malah menaiki panggung dan menarik paksa Saka untuk turun dari panggung dan membawanya ke tempat lebih sepi untuk berbicara.Tentu saja hal itu membuat banyak pasang mata bingung termasuk Keluarga Arinda dan Saka.

Deno berdiri berniat menyusul putrinya,takut jika putrinya akan bertingkah,namun Alan lebih dulu menahan pundak sang ayah.

"Dia udah dewasa yah,biarin dia selesaikan masalahnya sendiri,percaya sama Alan.."Kata Alan meyakinkan sang Ayah,Deno pun kembali duduk.

Halaman Belakang

"Gak usah sok baik deh,Lo kan yang bikin Dewa babak belur duluan,maksudnya apa dengan lo bilang kalo Lo calon suami gue?!"Kata Arinda mulai emosi,dia sudah lupa ajakan Saka untuk berteman.

"Siapa?"tanya Saka bingung.

"Apa gue harus ngomong bahasa orang bodoh biar lo ngerti?!"Kata Arinda.

"Dia datang dan tiba-tiba ngaku kalo dia calon suami kamu,dan aku pastiin itu sama ke Ayahmu,Ayahmu bilang dia tidak menjodohkan kamu dengan siapapun,Aku paksa dia buat jujur,tapi dia juga gak ngaku,sampai buat bang Martius juga kesal,aku ancam dia supaya jujur,dia justru nantangin kita,dia tetap kekeh jawab kalo dia calon suami mu.."Jelas Saka,Arinda tampak berfikir,apa yang membuat Dewa mengatakan hal itu.

Arinda menarik pergelangan tangan Saka kuat,kemudian menariknya.membawanya pada Orang tua Arinda.satu hal yang tak lepas dari pandangan,Arinda masih mencengkram tangan Saka.

"Ayah,Arinda pulang duluan ya.."Pamit Arinda pada Sang Ayah,Deno

"Loh acaranya kan belum selesai.."Kata Deno.

"Assalamualaikum..,"Kata Arinda,kemudian menyeret Saka.

"Arinda!"Panggil Bundanya,Renata.

Arinda menoleh cepat membuatnya menabrak tubuh Saka cukup keras.

"Ihhh!"Kata Arinda kesal.

"Kenapa bun?"tanya Arinda lagi.

"Itu Sakanya mau di apain?"tanya Renata

"Arinda sewa jadi Sopir,"Jawab Arinda asal membuat Saka melebarkan matanya,namun tak di hiraukan oleh Arinda,di kembali menarik Saka.

Setelah sampai tempat parkir,Arinda membuka pintu samping kemudi dan mendorong Saka kasar untuk segera masuk.Arinda beralih,memasukan diri di kursi kemudi.

"Kita mau kemana?"Tanya Saka

"Berisik!"Ketus Arinda

Mobil Arinda berhenti di sebuah ruko besar yang sudah tutup,dengan pagar menutupi ruko tersebut.Arinda mendekat ke pagar dan seorang laki-laki paruh baya mendekat dengan membawa lentera.

Saka segera keluar dari mobil saat melihat ruko tersebut sepi dan tiba-tiba laki-laki paruh baya menghampiri Arinda,takut jika laki-laki itu berniat buruk mengingat waktu sudah malam.

"Permisi pak,saya temannya pemilik bengkel ini..,orangnya udah pulang ya pak?"Tanya Arinda sopan.

"Oalah mbak,Mas Dewa udah hampir seminggu gak kesini,saya juga gak tau kenapa,tiap hari Mas Odi yang bawa kunci.."Jelas Pria paruh baya itu yang di ketahui sebagai penjaga bengkel.

"Saya boleh tau alamat rumahnya pak?"Tanya Arinda

"Mbaknya tinggal lurus nanti habis lampu merah ke kiri,nanti ada perumahan,mbak tanya aja sama satpam di sana.."Jelasnya lagi

"Terima Kasih pak,Mari.."Pamit Arinda,kemudian tangannya menarik paksa tangan Saka,namun Saka menahannya kemudian melepas paksa tangan Arinda dan mendekat pada Laki-laki itu.

"Bapak ada sedikit rezeki,kami permisi.."Kata Saka kemudian meninggalkan Arinda menuju mobil sedangkan Arinda masih diam di tempat.

~~~~

Hey yo!
Semoga 1043 katanya menghibur..
Kesel ih mau nulis..,pengen hapus aja ceritanya..

Thank You

Bintara Perwira [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang