28. Hanya menangis karena Negaranya

2.5K 172 11
                                    

KALO ADA TYPO KASIH TAU YA..MALES BACA LAGI SOALNYA...

Arinda berada dalam dekapan seorang Deno,Kini dia bukan sosok Letnan Jendral yang tangguh,tapi kini dia tampil sebagai sosok Ayah yang kacau karena kekhawatirannya akan kehilangan Permatanya.

Tanpa menghiraukan seragam yang dia pakai,tanpa menghiraukan banyak tatapan di sekelilingnya Deno menangis sambil mendekap Arinda,Air mata bahagia dan sedih tumpah ruah disana.Bahagia melihat Arinda masih bernafas dan tak separah Adi,Sedih karena Adi berada di ambang kematiannya saat memantau Putrinya agar tidak salah melangkah dalam misi besar antar dua negara tetangga.

Saka menyaksikan dua orang yang sempat terpisah karena dirinya sebagai pemeran ketiga,membuat Saka bahagia dan bersyukur,namun menatap sekitar membuatnya ada rasa tidak nyaman,entah itu perasaan apa,tapi rasa gelisah terus menyerangnya sejak bentakan Deno terdengar di ponselnya.

Deno melepas pelukannya saat melihat Saka tengah menatap ke arah mereka.Deno  telah mendengar kabar bahwa Adi masih menjalani masa Kritisnya di atas Brankar RSPAD.

Deno mendekat pada Saka,Mencengkram kedua bahu Saka,Air matanya kembali turun saat melihat Saka.

"Apa kesalahan saya sekarang?"Tanya Deno.Saka bingung kesalahan apa yang di maksud oleh Deno.

"Kesalahan apa yang ada pada diri saya sekarang? Katakan..."Kata Deno merendah.

"Seorang prajurit sejati hanya akan menangis karena negaranya"Kata Saka.

Deno menghapus air matanya dan memeluk Saka.

Dari pelukan Deno,Saka dapat melihat Arinda yang menatap dua telapak tangannya yang bersimbah darah kering.Terlihat Arinda mulai menangis dan menepis kasar air matanya yang turun.

Mobil Pribadi Adi yang di kendarai Dree berhenti tepat di belakang Arinda,Arinda membalikan tubuhnya dan memasuki mobil tersebut dan duduk di kursi samping kemudi,dan di susul Deno dan Saka.

Arinda menatap kaca mobil di sepanjang perjalanan,saat ini Arinda sangat kacau akibat kejadian beberapa jam yang lalu,yang menyebabkan dirinya harus mengambil keputusan besar.

"BIN sudah melacak keberadaan mereka,Tapi kemungkinan besar mereka tidak hanya bertiga,kita juga sudah mengantongi izin untuk menghabisi mereka atas izin PM.Malaysia"Kata Mayjen.Gusti

"Arinda! Shoot!"Teriak Dika.

"I'm your Sister!"Teriak Maisha

Sayup-sayup suara beberapa kejadian tersebut membuatnya sulit mengambil keputusan.

Flashback On

Maisha melancarkan aksinya dengan mengarahkan senjata apinya di pelipis sang Sandera,yaitu 2.1 atau Istri PM.Malaysia.

Arinda dan Beberapa Paspampres juga Pengawal sudah tepat berada di depan sang Sandera juga menutup semua akses jalan keluar untuk Maisha.

Dika anggota lainnya berhasil menumbangkan 2 anggota Maisha yang tak salah adalah kedua adik kandungnya sendiri,Dika berhasil menumbangkan kedua adik Maisha setelah dua sniper andalan berhasil menepatkan timah beracun di tengkuk dan leher mereka menyebabkan tewas di tempat.

"Arinda! Shoot!"Teriak Dika dari Earphonenya.

Arinda mulai mengeluarkan senjata rahasianya dan mengarahkan pada Maisha ,namun Arinda tak segera menarik pelatuknya.

"I'm your Sister!" Teriak Maisha

"You Promised!, That the time,You helped me from bastard Traders,you promised to protect me like your own sibling!" Kata Maisha tersenyum seolah semua tak terjadi apa-apa

Bintara Perwira [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang