43. Kembali Berteman

2.2K 157 14
                                    

"Arinda!"Panggil seseorang dari banyak penjuru.

Arinda yang bingung pun menoleh pada Bagas dan kemudian menoleh sekitarnya,Terdapat Anin,Fania dan Asti,Kakak Perempuan Kadek.

Arinda tampak kebingungan hingga hanya mampu berdiri di tempat karena kehadiran orang terdekatnya.Fania dan Anin memeluk Arinda dengan erat.Bagas menatap ketiga perempuan yang tengah berpelukan sambil tersenyum.

"Kenapa lo gak jelasin dari awal.."Kata Anin sambil meneteskan air mata.

"Kok nangis sih..,gue udah mau jelasin,tapi gue bingung jelasinnya..,Sorry ya bikin lo kesel.."Kata Arinda.

"Gue kira lo sama Kak Dika tuh udah begituan.."Kata Anin lirih namun di dengar Arinda,Fania dan Bagas.

"Begituan gimana?"

"Itu tu.."Kata Anin sambil menyatukan kedua telunjuknya,bermaksud bahwa Arinda dan Dika telah melakukan hal lebih di sebuah hotel.Fania dan Bagas yang paham terlebih dahulu tertawa cukup keras.

"Gila lo ya!,gue masih punya harga diri tau!"Teriak Arinda.Hal itu membuat Fania dan Bagas semakin terbahak.

"Ya gimana gak nethink coba liat lo waktu itu..,Mata merah,rambut acak-acakan,jas robek bagian lengan..gue pikir lo itu abis di lecehin tau sama Kak Dika.."Kata Anin sambil merengek.

Arinda mengalihkan pandangannya pada Asti yang menjauh sambil menerima telfon,Arinda ingin mendekat saat beberapa kali namanya diucapkan oleh Asti,namun Arinda mengurungkan niatnya karena takut di tuduh mendengarkan yang bukan haknya.

Arinda melanjutkan pembicaraannya dengan Anin dan Fania,namun terhenti karena sentuhan pada bahu Arinda oleh Asti.

"Kadek mau ngomong.."Kata Asti sedikit merendahkan nada bicaranya.Arinda pun menatap teman-temannya,dia bingung harus berbicara apa dengan Kadek,namun dengan yakin Bagas menepuk bahu Arinda sambil mengangguk.

Arinda menerima uluran ponsel dari Asti,Asti tersenyum senang saat Arinda bersedia berbicara dengan adiknya walau hanya melalui saluran telfon.

"Halo.."Kata Arinda pada telfon.Arinda sengaja mengeraskan suara ponsel hingga terdengar oleh Bagas,Fania,Anin dan Asti agar tak menjadi kesalahpahaman kembali.

"Arinda?"

"Iya,ada apa?"

"Maaf,Saya tidak tau kalau harus seperti ini,saat ini Saya datang ke rumah mu,untuk menjelaskan semuanya kepada Letjen.Deno dan Ibu..,Beruntung mereka mengerti.."Kata Kadek yang sedikit formal.

"Terima Kasih sudah repot-repot menjelaskan pada keluarga saya,Seharusnya kamu menjelaskan pada Dewi,bukan pada keluarga saya.."Kata Arinda.

"Arinda saya benar-benar minta maaf,Saya akan berangkat ke Natuna nanti malam..,Saya harap kamu bisa memaafkan saya dan bisa kembali berteman.."Kata Kadek.

"Sudah lama saya maafkan,untuk berteman,saya rasa tidak..,"Kata Arinda sambil melihat ke arah Asti,Asti tersenyum ke arah Arinda seolah menghargai keputusannya,Arinda pun semakin yakin dengan keputusannya saat melihat tatapannya terbalas oleh senyuman dari Asti.

"Fokus pada Istri mu,Bahagiakan dia..seperti janjimu dihadapan Tuhanmu."Kata Arinda.

"Melupakan itu sulit,Jika tetap berteman kamu tidak akan pernah melupakan saya.."Kata Arinda lagi,dan tiba-tiba bayangan dirinya saat memberikan keputusannya pada Saka terlintas di pikirannya,dia tahu bahwa melupakan itu sulit,namun dia memberi banyak pengalaman menyakitkan pada Saka,yang pasti sangat sulit untuk Saka lupakan.

Arinda memberikan ponsel Asti pada Bagas,kemudian berlalu begitu saja.Bagas,Anin dan Fania saling pandang satu sama lain,hingga akhirnya Anin memilih untuk menyusul Arinda.Sedangkan Asti memilih untuk undur diri dan menitipkan beberapa pesan untuk Arinda pada Bagas dan Fania.

Bintara Perwira [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang