12. Kadek atau Saka?

3K 191 26
                                    

Hello guys..
Sebelumnya sharing yuk..

Apa sih yang buat kalian suka abdinegara?

1.Cita-cita
2.Keren
3.kerjaan keluarga
4.pengen jadi pacarnya
5.Alasan lain

Untuk yang jawab nomer 5 jelasin ya..

Kalian yang comment akan ada give away pulsa😆ntar aku pikirin lagi deh..

Selamat Membaca!

Arinda menghela nafasnya,dia harus merelakan Kadek yang pergi selama sepekan,juga merelakan hatinya untuk bersabar.

Saat perjalanan kembali menuju Mabes,Ponsel Arinda bergetar tanda pesan dari Kadek,dia segera membukanya dengan senyum bahagia

Sayang

Sampaikan salam buat Ayahmu..
Maaf,makan malam hari ini harus di tunda..

Aku take off,nanti kalo udah sampai aku kabarin..

Arinda mengerutkan dahinya,bertanya-tanya apa maksud Kadek,ingin bertanya tapi Kadek pasti sudah menonaktifkan ponselnya.

Sebelum memasuki Mabes Arinda pergi ke minimarket untuk membeli Roti untuk makan siangnya,kemudian kembali ke Mabes dan melanjutkan rutinitasnya.

Satu Minggu kemudian

Kesibukan Kadek akan keluarganya juga kesibukan Arinda untuk mempersiapkan HUT TNI yang akan di selenggarakan di Mabes TNI membuat komunikasi di antara mereka jarang terjadi.

Perbedaan waktu juga menjadi Faktor terhambatnya komunikasi mereka,namun Arinda selalu memaklumi Kadek,sudah beberapa tahun Kadek tidak berkumpul dengan keluarganya,Arinda hanya memberinya waktu luang untuk merasakan berkumpul dengan keluarganya yang utuh.

Berbanding terbalik dengan Kadek yang khawatir dengan keadaan Arinda,ingin berkabar namun takut mengganggunya,perbedaan waktu menjadi alasan Kadek.Beberapa kali dia memberi pesan pada Arinda namun berujung dua cawang berwarna biru.

Lagi,Kadek merasa bersalah karena tidak menepati janjinya dengan Letjen.Deno,Ayah Arinda.

***

Kadek menatap kosong pekarangan rumahnya yang nampak ramai dengan keluarganya juga keluarga rekan kerja Ayah Kadek.

Genta menghampiri Kadek yang nampak murung,Dia yakin Kadek sedang merindukan kekasihnya,tak lama perempuan cantik menghampiri mereka dan duduk di samping Kadek.

"Kak kok di sini aja sih?kesana yuk!"Ajak seorang perempuan itu kepada Kadek.

Genta menepuk bahu adik iparnya itu,menyalurkan semangat padanya.

"Pastikan dia mau pindah keyakinan,kalo udah pasti Kakak pasti bantu.."bisik Genta pada Kadek.Kadek pun tersenyum menghargai Kakak iparnya yang berusaha membantunya.

***

Arinda menatap secangkir kopi yang dia pesan,dia tidak bisa keluar dari Mabes karena perintah sang Ayah,bukan hanya perintah tapi ini sebuah hukuman untuk Arinda karena berani berbohong pada orang lain dengan alasan Ayahnya sakit.Deno sebagai ayahnya sangat marah,karena menurutnya secara tidak langsung Arinda mendoakannya untuk menderita karena penyakit.

Arinda menanti ponselnya kan berdering,namun naas karena ponsel yang berdering sedikit pun,sudah satu minggu Kadek pergi,sudah satu minggu pun dia tak berkabar,hanya pesan-pesan singkat yang terjawab setelah belasan jam terkirim.

Tak lama Letjen.Deno datang dengan santai dan duduk di kursi kantin Mabes tepat di depan Arinda.seperti biasa Arinda akan bersikap,layaknya Anak dan Bapak.

Bintara Perwira [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang