63. Nyeri perut

2.1K 142 12
                                    

Selamat Malam semuanya..
Kangen banget di notif kalian-kalian..
Udah lama gak update karena e-mail di serahin buat penyidikan😭, terpaksa buat email baru, untung masih bisa buka akun yang ini.

Ini part asal, edisi smash Jonatan Christie 399 km/s 🏸.
Btw, ngomongin Jonatan Christie, dia udah jadian beneran sama Shania JKT 48 gak sih?, kasih aku penjelasan, aku butuh konfirmasi😭😂.

Skip

Ini part asal, entah mau pengajuan atau boxing di batalyon, buat yang kepo baca aja dulu, kalo gak kepo scrool aja gapapa😌, udah biasa kok di gituin, di perhatikan tanpa kejelasan😂.

Skipp

Maap maap nih kalo telat up yaa, daring sudah di mulai, dan nilai saya benar-benar naudzubillah, gak lucu dong cita-cita selangit tapi nilainya kaya palung laut🙃.

Casis dan Cinta (Casis 2021) akan segera update. Tungguin ya..
Itupun kalo ada ide😂

See you guys!!!!
Votenya qaqa jangan pelit!!!




Arinda harus terbangun pukul 3 pagi karena suara dering ponselnya. Mata sipit itu terbuka sangat lebar ketika melihat nama yang tertera "Komandan Grup B Paspampres", selimut yang membalut tubuhnya dari dingin kini terbuka dan terjuntai ke lantai, tubuhnya kini terduduk tegap di atas ranjangnya.

"Assalamualaikum, siap, mohon petunjuk, Ndan." ucap Arinda dengan tegas.

~~~

7.30 AM

Saka menunggu Arinda bersiap untuk mengurus surat pengajuan, setelah 10 menit Arinda turun dari kamarnya dengan setelan jas dan celana kain tak lupa dengan bulpen emas yang tersemat di saku kanan jasnya.

"Loh kok pake ini?" tanya Saka bingung. Arinda pun tak menjawab pertanyaan Saka dan sibuk memeriksa ponselnya yang berdering.

"Kita mau urus pengajuan, bukan pengamanan," ucap Saka namun tak di hiraukan sedikit pun oleh Arinda karena sibuk berbicara melalui telfon.

Sambungan ponsel Arinda dengan seseorang telah berakhir. Arinda duduk di samping Saka yang menikmati kopi susu buatan Renata. Saka tak menghiraukan Arinda yang telah duduk beberapa detik yang lalu.

"Ayo, ini udah jam berapa?, keburu macet." protes Arinda.

"Aku kan tunggu kamu, sayang." jawab Saka pasrah.

"Alasan, pasti kamu maleskan urus pengajuan, atau kamu gak niat buat nikah sama aku." ucap Arinda marah. Renata yang mendengar ucapan putrinya nampak terkejut.

"Bun, kita berangkat ya. Assalamualaikum." pamit Saka berlalu sambil membawa tas kecil penting milik Arinda yang wajib di bawa saat pengamanan.

"Kak Saka, bawanya hati-hati dong, itukan isinya-"

"'Satu Revolver sama satu Beretta Series hadiah dari Alan, 20 pucuk peluru.' kan?, Udah hafal. Bunda, duluan ya." ucap Saka menirukan ucapan Arinda kemudian berlalu.

"Bun, Arinda berangkat." pamit Arinda sambil mengulurkan tangannya namun tak di sambut oleh Renata.

"Minta maaf sama dia," ucap Renata singkat.

"emang aku salah apa?, aku gak mau, memang dia yang salah kok," balas Arinda tak acuh, kemudian mencium pipi kiri Renata sebagai bentuk pamit.

"Assalamualaikum," salam Arinda sambil berlari membawa roti yang sempat Saka siapkan untuk Arinda.

Bintara Perwira [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang