56. Dilamar Gay

2K 149 43
                                    

Saka Pov

Ini adalah saat yang tepat untuk kembali mendapatkan Arinda,namun panggilan dari belakang membuat fokus ku dan Arinda harus terpecah pada seseorang yang memanggil Arinda.

Terlihat dua orang berusia 40-an yang datang bersama para sahabat Arinda dan pasangan mereka masing-masing,kedatangan mereka membuat ku tersudut hingga harus berpindah tempat di belakang kursi roda Arinda,padahal tadi saya sudah berlutut di hadapan Arinda untuk mendapatkan hatinya kembali.

Terlihat Arinda sangat bahagia dengan hadirnya orangtua tersebut dan para sahabatnya.Namun,tiba-tiba aku merasakan sakit di bahu,ku lirik bahuku dan benar saja,darahnya sudah menembus kaos yang ku pakai,segera aku melarikan diri dari tempat ramai dan masuk ke dalam mobil,beruntung terdapat baju ganti di dalam bagasi mobilku.

Dewa Dewi tak berpihak padaku,20 menit aku memasuki mobil untuk mengganti perban pada bahu kananku namun tak kunjung berhasil,ku hubungi salah satu anggotaku yang pasti tengah menikmati pesta yang telah di mulai beberapa menit yang lalu.

"Zam,kamu ke depan sekarang,saya perlu bantuan,"

"Siap,Bang."

Autor Pov

Arinda memanggil Alan dan membisikkan sesuatu."Bang,urgent!."

"Apaan sih?!"ketus Alan setelah mendengar bisikan Arinda yang terkesan ambigu.

"Udah buruan ajak semua orang me ruang tamu,ada yang di sembunyiin dari Kak Saka sama Prada Izam,"kata Arinda membuat Alan mengerutkan dahinya.

Alan pun meneriaki para Anggota untuk mengikuti langkahnya,Deno dan Ridwan nampak bingung dengan perintah Alan,membuat keduanya juga turut mengikuti langkah para Anggota,merasa bahwa Bagas,Fania,Anin dan Dika adalah bagian dari mereka yang notabenya adalah sama-sama abdinegara pun turut melangkah.Tersisah 3 perempuan yang menatap mereka sambil bertanya tanya.
Manda pun memutuskan untuk ikut melangkah di bagian  belakang.

"Manda,kamu mau ngapain?,"tanya Renata

"Kali aja ada yang butuh pertolongan pertama,"kata Manda.

Semuanya berjalan mengikuti langkah Alan yang menondorong kursi roda Arinda menuju ruang tamu.Setelah sampai ruang tamu,Arinda memerintah Alan untuk mengintip mobil Saka dari pintu utama dan saat itu bertepatan dengan Saka yang tengah menggunakan T-shirt nya,tak berselang lama Izam keluar dari mobil Saka melalui pintu yang sempat Saka gunakan untuk keluar dari mobil.

"Mereka gay?" tanya Alan pada Arinda dengan shock.Arinda menatap Alan bingung kemudian turut shock karena dugaanya tepat.

Alan segera menghampiri Saka dan Izam,menarik baju mereka dengan keras dan mendorong mereka untuk duduk di sofa Ruang Tamu.

Semua orang menatap Saka dan Izam penuh selidik,sedangkan pelaku hanya bisa bingung dan salah tingkah.

"Ngapain lo berdua di mobil?" bentak Alan.

"Gue sama Izam gak ngapa-ngapain, maksud lo apa?" tanya Saka dengan santai.

"Kalian berdua Gay-kan?!" bentak Alan lagi.

"Mulut Lo kurang pendidikan?, Sok tau Lo!" bentak Saka kembali sambil berdiri di depan Alan,Izam sontak ikut berdiri dan memisahkan keduanya.

"Selama ini Lo tau sendiri,kalo gue suka sama Arinda. Sekarang Lo tuduh gue gay? atas dasar apa Lo tuduh gue Gay?!" bentak Saka lagi.

"Gausah pembelaan deh Lo, Arinda udah liat sendiri."

"Loh kok,Nda?" kata Arinda sambil menunjuk dirinya sendiri.

Bintara Perwira [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang