55. Mergok eh di Sogok

2.1K 144 44
                                    

Saka mendudukkan tubuh Arinda di closet yang tertutup,kemudian dia berjongkok di depan Arinda untuk melihat wajah Arinda.Dan benar saja,wajah Arinda memerah sambil menunduk membuat Saka tersenyum.

"Perlu bantuan?,"tanya Saka,jawaban yang di dapat hanya gelengan.

Saka pun kembali tersenyum melihat sikap Arinda yang malu-malu,Saka pun berdiri dan mengacak rambut Arinda yang tak beraturan.

Arinda menatap dirinya di cermin kamar mandi yang memantulkan kondisinya saat ini,terlihat sangat berantakan dengan hotpans,kaos tipis,bau keringat,muka berminyak dan rambut yang terkuncir tak beraturan membuatnya merasa frustasi,sosoknya saat ini sangat jauh berbeda dengan sosok Arinda biasanya yang terkesan anggun,bersih,rapi,baik,tidak sombong dan rajin menabung.*eh.

"Kenapa?,takut Saka ilfeel?," goda Manda yang tiba-tiba ada di pintu kamar mandi.

"Apaan sih,gak gitu juga,"ketus Arinda.

"Terus?,"goda Manda lagi.

"Siapa yang gak frustasi coba,image gue udah jatuh di depan mantan,Lo ngebayangin gak,Kak?,di depan mantan loh,Mantan!!," kata Arinda berapi-api.

"Tarik ucapan Lo soal mantan,ntar kalo jadi calon suami gimana?,"kata Manda membuat Arinda berfikir.

~~~

Arinda terlihat sedikit segar dari sebelumnya,kini dia tengah menatap wajah Saka lagi,hingga membuat jantungnya berdegup tak beraturan.Arinda bak ratu semalam,berada dalam gendongan Saka yang akan membawanya menuju Pesta anggota.

"Eh calon-calon mantu Mama,maaf ya ngerepotin kalian,"kata Renata yang berada di bawah tangga dan melihat Arinda berada dalam gendongan Saka,sedangkan Manda bersusah payah menyeret kursi roda Arinda di gundukan tangga.

"Gapapa kok,Bunda."kata Manda.

"Walau agak menyiksa,"gumam Manda yang di dengar oleh siapa saja hingga membuat Renata dan Saka terkekeh,kecuali Arinda.

Renata menatap Saka tanpa berkedip,Saka pun sadar akan tatapan Arinda,namun Saka sengaja tak ingin membuyarkan tatapan Arinda karena Saka merasakan senang saat Arinda menatapnya.Renata mengulum senyum saat Saka ikut mengulum senyumnya,sedangkan Manda meletakkan kursi roda Arinda dengan kasar dan menghela nafas lega.

"Ada yang lupa dunia," sindir Renata pada Arinda,namun sang empu masih tak sadarkan diri dari lamunannya.

Saka akan meletakkan Arinda di kursi roda yang telah Manda setel sedemikian rupa,namun saat Saka akan bergerak untuk meletakkan tubuh Arinda,Arinda lebih dulu memeluk leher Saka dengan cepat.Saka pun menarik kembali tubuh Arinda ke dalam pelukannya agar tak terjatuh.

"Ehhekkmm,Manda tau obah ampuh buat sembuhin trauma Arinda secara cepat,Bun." tangan Manda memeluk pundak calon ibu mertuanya dan menariknya untuk menjauh dari dua insan yang di gadang-gadang akan menyemikan cinta mereka kembali.

"Apa itu?,"

"Saka obatnya,"

"Kok Saka?,"tanya Renata bingung.

"Bunda liat gak tadi waktu Saka mau turunin Arinda dari gendongannya?,"

"Iya,terus?,"tanya Renata lagi masih tidak mengerti.

"Arinda kan lagi bengong tuh,seharusnya dia teriak karena gerakan reflek Saka,karena fokusnya tiba-tiba pecah,kalo manusia normal akan kaget,nah tadi bukannya kaget dan teriak,dia justru meluk Saka,"jelas Manda.

"Iya ya?,kalo gitu Bunda suruh Saka buat datang ke sini tiap hari,itung-itung terapi buat Arinda,"kata Renata senang.

~~~

Bintara Perwira [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang