"D-dewa.."
Setelah mengetahui si Korban adalah Dewa,adik Kadek.Arinda segera menarik tangan Dewa kasar menuju Koperasi yang lumayan dekat dari Provost,dia memilih Koperasi karena akan mengobati luka Dewa.
"Maaf ya aku bawa kamu kesini,Jarak provost dari rumah dinas kakak lumayan jauh.."Jelas Arinda.Dewa hanya tersenyum dan mendudukan diri di bangku kosong yang ada di depan Koperasi,serta sedikit merintih menahan sakit di rusuk kanannya.
Mendengar rintihan itu Arinda bergerak memasuki koperasi membeli beberapa obat-obatan seadanya,dan beberapa minuman sebagai formalitas tamu.
Setelah memperoleh kapas,obat merah dan minyak urut,Arinda mulai mengobati Dewa,awalnya Dewa menolak namun setelah mendapat pelototan tajam dari Arinda membuat nyali Dewa ciut dan pasrah.
"Kak Arinda apa kabar?"Pertanyaan itu lolos dari mulut Dewa yang juga menahan perihnya luka yang sedang Arinda obati,Membuat Arinda mengangkat kepalanya menatap lawan bicaranya,kemudian kembali menunduk sambil kembali mengobati.
"Baik,kamu apa kabar?"tanya Arinda.
"Baik,tapi perasaan Dewa yang gak baik.."Jawab Dewa.
"Kenapa?ada masalah sama bengkel?"Tanya Arinda sambil berusaha menebak.
"Bukan,masalah soal Kak Kadek sama Kakak.."Jawab Dewa,membuat Arinda menghentikan pergerakan tangannya dan menatap Dewa,berharap laki-laki di depannya ini mengerti.
"Kita usah selesai Dewa.."Kata Arinda.
"Aku tau,tapi Kak Kadek gak jelasinkan alasannya?"Tanya Dewa,Arinda hanya mengangguk dan meneguk minumannya.
"Cih..Banci!"Sinis Dewa,Arinda tau yang Dewa maksud adalah Kakaknya sendiri,namun tetap saja Arinda merasa tidak suka dengan ucapan Dewa.
"Dia kakak mu,jangan gitu.."
"Kakak tau,Kak Kadek ninggalin Kakak demi dia,demi Dewi.."Kata Dewa emosi.
"Bisa apa sih dia sampai Kak Kadek ninggalin Kakak? Dewi itu cuma bisa manja ini itu dan liat semuanya pake uang!"Lanjut Dewa.
"Dan Bapak,dia selalu aja berusaha menjodohkan anaknya dengan anak konglomerat,Kakak tau? Kak Asti di paksa menceraikan suaminya untuk dinikahkan secara paksa sama Bapak,cuma demi uang!".
"Dan dengan bodohnya,Kak Kadek ngelepas Kak Arinda hanya karena bantu Bapak biar dapat uang dan naik kasta,sok Pahlawan!"ejek Dewa yang bahkan sedikit berteriak.
"Huussttt..,udah.."Kata Arinda menepuk bahu Dewa untuk memberi ketenangan,Dewa pun sedikit tenang mengingat ini adalah tempat umum.
"Kamu tau gak? Apa yang buat Kakak jatuh cinta sama kakak mu?"Tanya Arinda sambil terus menepuk bahu Dewa dengan lembut,layaknya Kakak pada adiknya.Dewa pun memilih diam,membiarkan Arinda bercerita.
"Kakak jatuh cinta karena tanggung jawabnya,karena rasa rela berkorbannya yang besar,rasa menghargainya,rasa menjaganya..and anythings."Kata Arinda kembali mengingat sosok Kadek.
"Dan apa yang di lakuin Kakakmu sekarang,gak salah kok!, dia mau lindungin Ayah,Ibu,kamu dan Kak Asti,seharusnya kamu dukung..Jangan marah sama dia,jangan marah sama Tuhan.."
"Lindungin gimana? Kalo Kak Kadek berniat melindungi dia gak akan menikanh dulu Kak,Justru harusnya dia nemenin Dewa,paling enggak sampai Dewa lulus sekolah."Kata Dewa ketus.
"Kakak mu mau Bapak dan Ibumu bisa menikmati kebahagiaan,Kakak mu mau lindungin kak asti biar dia tetap sama suaminya,Kakak mu mau Kamu bukan korban selanjutnya dari pernikahan paksa yang akan terjadi sama kamu kalo Bapak ibumu belum bahagia"Jelas Arinda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintara Perwira [END]
CasualeKisah cinta dari dua insan yang pernah menjalin hubungan, kini kembali di pertemukan dalam satu acara yang sengaja di bentuk oleh kedua keluarga. Pertemuan keduanya tidak berakhir di situ, mereka justru harus di persatukan dengan profesi yang sama d...