Kepada : Arinda Attalia S
Kamu prajurit hebat dan tangguh,siapapun ingin berada di sisimu,termasuk Papa dan Saka.
Jujur Papa sangat ingin kamu berjodoh dengan Saka,karena kamu satu-satunya perempuan terbaik yang pernah Papa lihat dalam tanda kutip untuk Saka..
Papa selalu bilang pada Saka untuk selalu memperjuangkan kamu apapun itu dan bagaimana pun caranya..
Papa bilang sama Saka,Papa gak akan pernah mati tenang jika Arinda bukan jadi anak Papa..Papa gak mau kehilangan kamu lagi Nda..Kaya beberapa tahun yang lalu..,kamu itu udah Papa anggap anak kandung sendiri,dan kamu tau itu..
Papa gak akan paksa kamu untuk kembali terima Saka,Jika Papa jadi kamu,pasti Papa juga sulit untuk menerima dan memaafkan kesalahan Saka dan Mama..,tapi hidup itu terus berjalan nda..,kita gak bisa jalan di tempat di waktu yang lama..
Ibaratkan hidup itu di atas kertas putih dan tipis..,Jika kamu terus jalan ditempat di atas kertas yang sama,maka kertas itu akan lusuh dan menipis,ujung-ujungnya kamu akan terjatuh dari kertas itu..tapi kalo kamu terus berjalan di atas kertas,kamu akan meninggalkan setiap jejak mu di atas kertas itu,entah itu baik atau buruk..,dan tanpa sadar jejak jejak di atas kertas mu itu akan membuat mu lebih dewasa nak..,Karena kamu akan terus berjalan,mengingat dan belajar dari jejak jejak yang kamu pijak di atas kertas itu.
Ini surat terakhir Papa,semoga bisa merubah cara berfikirmu..jangan terlalu banyak bersedih..,berkembanglah..,jangan sia-siakan waktu yang tersisa,hidup hanya sekali,sekali hidup buat untuk berarti...
Adi Wijaya yang sudah di Surga..
Aamiin...Arinda tidak tau harus seperti apa,lagi-lagi dia harus berfikir keras tentang ini.Arinda tersenyum sangat lebar namun air matanya terus mengucur deras.
Arinda memejamkan matanya dan berdoa kepada Tuhan,untuk ketenangan Adi yang berjalan menuju surga-Nya,dan untuk ketenangan dirinya sendiri,Kini dia percaya perkataan Alan,dia tidak pernah boleh membenci Tuhan.
"Tuhan,akan aku biarkan hidup ini mengalir sebagaimana mestinya.."Kata Arinda bermonolog
Arinda melihat ponselnya yang tergeletak tak tersentuh seharian itu.Terlihat sangat banyak Panggilan tak terjawab juga pesan tak terbaca,namun Arinda tertarik pada satu pesan.
Dewa
Kak jangan lupa nanti malam datang ya..,Kata Ibu Kakak bakal bawa gandengan ya?
Arinda teringat bahwa hari ini adalah hari resepsi Kadek dan Dewi,hari dimana Ibu Kadek ingin menjelaskan banyak cerita.Arinda juga ingin meminta penjelasan dari Dewa tentang masalah Saka yang memukulinya di Provost.
4.15 AM
Arinda dan keluarganya akan melaksanakan shalat subuh berjamaah,biasanya Ayah dan Kakaknya akan melaksanakan shalat Subuh di masjid,namun melihat cuaca yang sedikit gerimis membuat Ayah dan Kakaknya memutuskan shalat berjamaah di rumah.
Setelah selesai shalat Arinda tiba-tiba saja menangis,dia memeluk sang bunda,Renata,untuk mencari ketenangan.
Renata turut menangis saat melihat putrinya juga menangis,padahal Renata tidak mengetahui alasan Arinda menangis,namun Renata bersedih melihat kondisi Arinda yang seperti ini.
"Kamu boleh nangis,kamu boleh marah,tapi jangan pernah nyerah.."Bisik Renata pada Arinda.
"Maafin Arinda bun.. yah..,Arinda banyak salah sama bunda dan ayah,Arinda bersyukur masih ada Bunda dan Ayah di samping Arinda..,Semoga Bunda dan Ayah selalu dalam lindungan dan ridho Allah.."Kata Arinda di hadapan keluarga kecilnya dan Manda yang juga disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintara Perwira [END]
RandomKisah cinta dari dua insan yang pernah menjalin hubungan, kini kembali di pertemukan dalam satu acara yang sengaja di bentuk oleh kedua keluarga. Pertemuan keduanya tidak berakhir di situ, mereka justru harus di persatukan dengan profesi yang sama d...