"mereka di sandera," kata Glory sambil menangis.
Arinda tercekat,tubuhnya menegang seketika.Namun Arinda tidak akan membiarkan pikiran negatif terus menggerogotinya,Arinda bangkit dan menarik tangan Saka untuk sedikit menjauh dari Glory,Saka pun mengikuti tarikan tangan Arinda.
"Kita harus bantu mereka,mereka keluargaku,"kata Arinda berbisik namun penuh penekanan.
"gak bisa,keluarga dia di sandera sama pemberontak Sulu,artinya mereka itu di luar tanggung jawab kita,ini jadi tanggung jawab pemerintah Indonesia dan Filipina,hanya tentara Filipina yang punya hak penuh untuk menumpas mereka," jelas Saka yang ikut berbisik
"tapi mereka Warga Negara Indonesia,Apa Letnan Satu Saka Adi Wijaya sudah lupa dengan sumpah prajuritnya!?," Arinda tersenyum sinis seolah meremehkan Saka.
Saka membuang wajahnya sambil menghembuskan nafasnya dengan kasar,kemudian menatap Arinda,kini Arinda mempermalukan Saka di depan banyak orang,tidak ada lagi bisikan,namun ucapan Arinda lebih cocok disebut teriakan,Saka terdiam sesaat sambil memikir kembali argumen Arinda,sebenarnya argumen Arinda tidak salah namun ini sudah menjadi kesepakatan antar negara agar Indonesia tidak mencampuri urusan negara Filipina termasuk Pemberontakan yang melibatkan WNI sebagai sanderanya.
Saka berjalan kearah meja besar bertuliskan nama Alan,kemudian meraih pesawat telpon dan menekan satu tombol kemudian meletakkan pesawat telpon pada telinganya.Menunggu beberapa saat kemudian sambungan tersambung pada seseorang disana.
"Hormat.Izin Letnan Satu.Saka Adi Wijaya akan melakukan laporan lapangan,"
"..."
"Siap ada,"
"..."
"siap,"
"Ini Mayor.Marno,Lettu.Firman Maulana Soewarno dan Lettu.Saka Adi Wijaya dengarkan saya baik-baik,saya sudah mendengar laporan tentang penyanderaan yang di lakukan pemberontak Sulu,kalian sebagai pemimpin 33/202 jangan bertindak gegabah,jangan ambil keputusan sendiri,tetap waspada dan tunggu perintah," kata Mayor.Marno dari seberang.
"izin menyampaikan,menurut kesaksian keluarga sandera yang lolos,sandera kita di tangkap saat masih berada di wilayah darat Indonesia,itu berarti mereka melewati batas ZEE dan memasuki daratan Indonesia secara ilegal,bukankah kita mendapat izin menumpas mereka yang melanggar batas Indonesia?,"
"Sudahlah Lettu.Saka tidak perlu membangkang,kalian hanya perlu menunggu perintah dari atasan dan keputusan pemerintah,mungkin Panglima akan menurunkan Taifib atau Kopasus dalam waktu satu kali dua puluh empat jam,jadi jangan khawatir kalian tidak akan turun ke lapangan,"Jelas Mayor.Marno dengan tegas.
"Izin Mayor,tapi mereka telah-,"ucapan Saka terpotong oleh bentakan Mayor.Marno
"jangan membangkang,sudah berapa kali saya ingatkan,terutama Lettu.Saka."
"Tunggu saja keputusan pemerintah atau kalian tau akibatnya," Mayor.Marno memperingati Alan dan Saka.
Arinda geram sudah,warga negara yang seharusnya mendapat perlindungan justru harus di biarkan mengalami kesengsaraan di tangan negara lain,sedangkan para petinggi yang sudah mengetahui berita tersebut masih saja diam dan masih memikirkan cara serta akibat dari menolong warga negara yang tersandera.Dan sungguh menyedihkan,sandera harus menunggu 1 x 24 jam untuk mendapat pertolongan,beruntung jika sandera berada di posisi terpusat dan masih di biarkan bernafas,jika tidak?,pemberontak akan semakin menggila dan menguasai negara-negara lain.
Arinda mendekat ke arah meja Alan dan menggeser tubuh Saka yang berada di depan telpon,menarik nafasnya dalam-dalam sebelum meluapkan kekesalannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/224870949-288-k888574.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintara Perwira [END]
De TodoKisah cinta dari dua insan yang pernah menjalin hubungan, kini kembali di pertemukan dalam satu acara yang sengaja di bentuk oleh kedua keluarga. Pertemuan keduanya tidak berakhir di situ, mereka justru harus di persatukan dengan profesi yang sama d...