satu atap berjuta cerita. tentang kehidupan anak kos blackcity melewati masa kuliah yang nano - nano.
WARNING! CERITA INI BERISI ADEGAN SESITIF ⚠️⚠️⚠️
#1 nctpink (26 mei 2020)
#1 98 (26 mei 2020)
#1 96 (1 juni 2020)
#1 95 (5 juni 2020)
#1 94 (13 jun...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi hari di dalam rumah udah lumayan rame sama anak - anak yang nyarap di dapur. Ada Bunda juga yang ngebantu memasakkan mereka makanan.
Jennie turun dari tangga rumah, berjalan menuju dapur buat pamit sama Bunda.
"Bunda aku pamit ke kampus ya." Jennie menyomot sepotong roti isi coklat yang seharusnya punya Jungwoo.
"Pake mobil yang mana kamu?"
"Ga pake mobil, di jemput teman."
"Tumben?" Bunda sedikit kaget. "Siapa yang jemput?
"Hanbin." Jawab Jennie ringan tanpa sadar kalo ada satu orang yang menahan api cemburu.
"Oh teman kamu pas SMA itu ya?"
Jennie mengangguk sebagai jawaban. "Udah ya Bun, Jennie pergi dulu udah ditunggu di depan."
Gadis itu melangkah beranjak dari dapur. Diikuti pandangan Johnny dan Taeyong. Sedangkan Jungwoo fokus main pubg lagi mabar sama Winwin.
"Sabar Yong–" Baru aja Johnny mau menepuk bahu orang disebelah sebagai penyemangat eh orangnya tiba - tiba pergi ninggalin meja makan.
Langkah Taeyong mengarah ke luar. Seperti akan menyusul Jennie terlihat dari pergerakan kaki yang terburu - buru.
Tepat disaat Jennie menggapai pintu mobil, saat itu juga Taeyong narik tangannya.
"Pergi sama gue." Paksa Taeyong membuat Jennie bingung.
Gimana ga bingung, mereka selama ini ga deket - deket amat setelah putus tiba - tiba diajak berangkat bareng.
"Apaan sih. Gue pergi sama Hanbin." Ujar Jennie keliatan kesal sama tingkah Taeyong.
"Ga ada. Lo pergi sama gue." Taeyong langsung narik Jennie pergi dari sana. Tak memberi kesempatan untuk Hanbin menghentikan itu semua.
"Jennie, gue tunggu di kampus." Teriak Hanbin melihat temannya ditarik paksa oleh laki - laki asing.
Jennie mengacungkan jempol sebagai respon. Setelah itu dia kembali menatap Taeyong kesal karena udah bertindak seenaknya.
"Lo ngapain sih!" Ia menarik lengan dari cekalan Taeyong pas udah di garasi.
"Kita berangkat bareng." Tekan lelaki itu tak terbantah.
"Kalo gue ga mau gimana? Gue maunya berangkat bareng Hanbin, bego!"
"Terus gue peduli? Lo berangkat sama gue atau ga kuliah sama sekali."
"Lo tuh ya ga berubah, tetap aja pemaksa."
"Yes, i'm." Sahut Taeyong santai. Ia menarik Jennie buat mendekat ke sisi motor besarnya. Mengarahkan tubuh gadis itu agar berhadapan karena Taeyong hendak memasangkan helm ke kepala Jennie.
