satu atap berjuta cerita. tentang kehidupan anak kos blackcity melewati masa kuliah yang nano - nano.
WARNING! CERITA INI BERISI ADEGAN SESITIF ⚠️⚠️⚠️
#1 nctpink (26 mei 2020)
#1 98 (26 mei 2020)
#1 96 (1 juni 2020)
#1 95 (5 juni 2020)
#1 94 (13 jun...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pukul sepuluh malam Lisa baru pulang setelah jalan bersama Jaehyun ke mall. Dia regangkan tubuh yang pegal karena lama duduk di salah satu cafe dalam mall.
Pas mau ganti baju, ponsel yang berada diatas kasur bergetar. Pertanda ada telepon masuk yang langsung diangkat sama Lisa tanpa melihat siapa yang nelpon.
"Halo?"
"Lisa?"
"Iya, kenapa?"
"Bisa ke kosan gue bentar?"
"Hah? Ngapain?"
"Sini aja dulu. Please, ini penting banget."
Masih tak ada jawaban, gadis itu menimbang - nimbang antara mau atau engga.
"Masalah Jisoo. Tolong." Pinta orang di telepon.
Lisa menghela napas panjang lalu bergumam menjawab perkataan Ten di seberang sana.
"Otw." Ujar gadis itu sebelum mematikan panggilan.
Ya udah lah, ganti bajunya nanti aja sehabis menemui Ten. Dia pun turun ke bawah buat menemui orang yang seenak jidat nyuruh - nyuruh larut malam gini.
Setelah sampai di depan pintu kamar kos, Lisa mengetuk agar sang pemilik segera membukakan pintu.
Ini malam minggu dan masih jam sepuluh tapi kosan udah sepi. Dua aja kemungkinannya. Pertama anak kos udah pada di dalam kamar. Kedua anak kos pada belum pulang dari malam mingguan.
Tapi Lisa ga peduli. Ngapain juga dia mikirin anak kos.
"Masuk aja ga di kunci." Ujar Ten dari dalam.
Lisa pun membuka pintu lalu mencari sosok Ten yang buram karena pencahayaan di kamar udah di matiin. Menyisakan lampu tidur yang ga berefek apapun.
"Idupin dulu kek lampunya." Ujar Lisa meraba - raba dinding. Soalnya ini gelap banget jadi takut kesandung barang Ten yang di taroh sembarangan.
"Duduk aja sana di kasur gue." Ten menoleh sedikit ngebuat Lisa tau posisi lelaki itu.
"IH KOK GA PAKE BAJU SIH." Teriak Lisa histeris langsung menutup matanya pake telapak tangan.
Ten bener - bener ngejebak Lisa atau gimana deh. Udah ga pake baju, lampu kamar di matiin. Otak Lisa mulai melayang kemana - mana. Tentu saja ke hal - hal buruk namun langsung hilang pas ngedenger Ten ngomong.
"Gue ga ada maksud buruk kalau itu yang lagi lo pikirin."
Lisa masih diam di tempat. Mau membuka mata takut zina mata.
"Yaelah, gue cuma shirtless doang. Nih, gue ngadep sini lo cuma liat punggung gue aja." Ten memutar badan menghadap meja belajar. Masih memangku gitar karena sedang latihan untuk bernyanyi di depan seseorang.
"Buruan duduk di kasur, gue mau nunjukin sesuatu."
Dengan terpaksa Lisa jalan ke kasur. Matanya sekarang udah terbuka lagi karena capek juga nutup mata kayak tadi.
