Jennie mau buka pintu kamar pas banget saat Taeyong juga mau mengetuk pintu kamar cewe itu. Dengan kaget mereka berdiri berhadapan sambil menatap satu sama lain.
"Dih, ngapain lo ke kamar gue." Ujar Jennie memecahkan keheningan yang terjadi selama beberapa detik.
"Kunci motor gue." Pinta Taeyong sambil ngulurin tangan.
"Mau kemana?"
"Buruan."
"Mau kemana dulu baru gue kasi."
"Pergi."
"Iya, perginya kemana."
"Bukan urusan lo."
Jennie mendengus kesal lalu putar badan buat ngambil kunci motor Taeyong. Males juga lama - lama ngenyita karena ga ada efek apapun.
"Jangan macem - macem." Kata Jennie memberikan kunci ke tangan Taeyong.
Cowo itu cuma diam lalu balik menuruni anak tangga.
Cuma segitu doang interaksi mereka, tapi efeknya cukup besar bagi diri Jennie. Ga tau kenapa, dia kangen aja interaksi mereka yang kayak kucing tikus.
Jennie kangen adu bacot, plis.
Dia pun mengunci pintu lalu turun kebawah. Mau sarapan terus pergi berangkat ke kampus bareng seseorang yang tadi malam udah janji mau jemput.
Di ruang makan, udah rame sama anak kos. Ada yang cuma numpang makan sampai yang bantuin Bunda masak juga ada kayak Kun dan Winwin.
"Pagi Jennie, cakep amat dah." Yuta menyapa sambil ngunyah roti.
Dibalas dengan lirikan membunuh ala Jennie yang sinis banget.
"Dih pagi - pagi udah di tekuk aja tuh muka."
"Sewot banget kayaknya."
Adu mulut Jennie dan Yuta terhenti pas cewe itu ngelihat ada benda tak asing melekat di tubuh Rose.
"IH ITU KAN SWEATER GUE KOK LO PAKE SIH." Teriak Jennie tak terima.
Iya, Rose lagi make sweater kesayangan cewe itu. Mana baru dicuci juga jadi tambah kesel tau ga.
"Pinjam bentar dong, baju lengan panjang gue dicuci semua."
"Pake baju lain lah, ga modal amat main pake baju gue."
"Bentar doang yaelah. Pelit amat lo."
"Apa lo bilang." Jennie menjambak rambut Rose sampai cewe itu mengaduh kesakitan.
"Aaaaaa Bundaaaaaaaa." Rengek Rose minta tolong.
"Lo tadi bilang gue apa hah? Pelit? Heh!"
"Aaaa Bunda tolongin Rose."
Kalau kalian berharap anak kos bakal nolongin maka kalian salah besar. Ga ada yang berani karena bisa - bisa mereka ikutan di jambak Jennie.
Sekitar beberapa detik mereka ribut diakhiri dengan nasihat super adem dari Bunda.
"Kalian ini udah gede, masih aja berantem. Sekali - sekali coba kalem, makan dengan tenang, jangan grasak - grusuk teriak sana - sini. Malu sama anak kos yang cowo ngeliatin kalian."
"Kak Jennie yang duluan Bunda." Rose menyela air mata yang sempat keluar. Soalnya sakit banget woi di tarik rambut sama saudara sendiri.
Apalagi yang punya hati iblis kayak Jennie.
"Dia minjam baju ga bilang - bilang Bunda."
"Ya mana gue tau ini baju lo, orang dapet di lemari setrika."
KAMU SEDANG MEMBACA
lee amore •• nct x blackpink
أدب الهواةsatu atap berjuta cerita. tentang kehidupan anak kos blackcity melewati masa kuliah yang nano - nano. WARNING! CERITA INI BERISI ADEGAN SESITIF ⚠️⚠️⚠️ #1 nctpink (26 mei 2020) #1 98 (26 mei 2020) #1 96 (1 juni 2020) #1 95 (5 juni 2020) #1 94 (13 jun...