satu atap berjuta cerita. tentang kehidupan anak kos blackcity melewati masa kuliah yang nano - nano.
WARNING! CERITA INI BERISI ADEGAN SESITIF ⚠️⚠️⚠️
#1 nctpink (26 mei 2020)
#1 98 (26 mei 2020)
#1 96 (1 juni 2020)
#1 95 (5 juni 2020)
#1 94 (13 jun...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pukul 03.50 berita duka datang dari keluarga Taeil. Ayahanda tercinta dipanggil sama yang maha kuasa setelah lelaki itu sampai di hari sebelumnya.
Cuma sehari doang dia bertemu dengan bapak setelah merantau dan jarang pulang.
Johnny dan Kun yang sebenarnya udah mau pulang tapi ke tunda gara - gara kabar menyedihkan ini.
Anak kos pada ikutan melayat, kecuali Jaehyun dan Winwin yang ada kuis di kampus. Anak bunda mau ikut juga tapi ga dibolehin. Bantu kirim doa aja katanya.
Suasana lingkungan rumah benar - benar sepi. Pagi yang biasanya selalu riuh karena anak kos mau berangkat kuliah sekarang kosong.
Rose yang baru bangun tidur tiba - tiba aja ngerasa sedih. Entah karena cuaca pagi yang mendung atau karena kabar duka dari Taeil.
Pokoknya mellow aja gitu.
"Mau nebeng ga?" Tanya Lisa yang udah rapi mau pergi ngampus bareng Jaehyun.
"Gue dijemput Yugy nih, lo duluan aja."
"Oke."
Pas banget mau naik ke kamar untuk siap - siap ada telpon masuk dari orang yang akan menjemput.
"Iya Gy?"
"Gue di depan."
"HAH?! IH GUE BELUM SIAP - SIAP." Rose panik sendiri. Lagian si Yugy datang tiba - tiba sih, udah dikabarin ngasi tau dulu.
"Ck, lo ga ingat kita ada kuis. Buruan."
"Iya iyaa bentar."
"Ga usah mandi."
"Heh ga bisa dong. Lo mau gue keliatan gembel apa."
"Mau mandi atau engga sama aja. Buruan."
"Iyaaaaa."
Cewe itu bergegas naik, melakukan persiapan super cepat karena takut terlambat dalam kuis hari ini.
Duh, Rose lupa kalo ada kuis. Mana dia ga ada belajar. Kayaknya pas pembagian otak, Tuhan ngasi banyak ke Lisa deh daripada Rose. Kasian dia oon sendiri dibanding saudara yang lain.
•amore•
Anak - anak kos nyampe di rumah Taeil tepat di acara pemakaman. Mereka langsung gabung dengan pelayat lain berjalan menuju kuburan dekat rumah.
Taeil keliatan di barisan terdepan. Memikul keranda dengan muka sembab.
"Gue ga tega ngeliat bang Taeil, John." Ujar Yuta bisik - bisik.
"Lo pikir gue tega. Kasian aja, orang sebaik bang Taeil mesti ngerasain sedih kayak gini."
"Gue jadi keinget orang tua dirumah." Ujar Yuta lagi tapi kali ini pada Taeyong yang berdiri disamping.
