satu atap berjuta cerita. tentang kehidupan anak kos blackcity melewati masa kuliah yang nano - nano.
WARNING! CERITA INI BERISI ADEGAN SESITIF ⚠️⚠️⚠️
#1 nctpink (26 mei 2020)
#1 98 (26 mei 2020)
#1 96 (1 juni 2020)
#1 95 (5 juni 2020)
#1 94 (13 jun...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kalau kalian pikir Jennie bakalan tidur nyenyak setelah pulang dari rumah Taeyong, kalian salah.
Sampai detik ini dia belum tidur sama sekali padahal hari udah nunjukin pukul sebelas malam.
Pikirannya makin melayang kemana - mana kalo malam. Dan ujung - ujungnya mikirin satu orang yang tak lain dan tak bukan adalah Taeyong.
"Shit, gue ga bisa tenang kalo gini." Dengan segera cewe itu bangkit dari tidur.
Masih mengenakan baju tidur yang ditutup sweater dia keluar kamar. Semoga aja orang rumah udah tidur jadi bisa keluar tanpa hambatan.
Sampai dibawah Tuhan memberkati. Rumah benaran sepi jadi dia langsung tancap gas ke garasi.
"Please, Jane. Ini yang terakhir kalinya lo berhubungan sama dia."
Setelah ngomong gitu, Jennie menghidupkan mesin mobil. Pelan - pelan keluar rumah yang ternyata tertangkap pandangan Yuta. Cowo itu baru aja pulang abis nongkrong sama temen.
"Lah si Jennie mau kemana malam - malam gini?"
Yut, tolong kali ini jangan bocor. Biarin Jennie ngurus masalah sendiri dan lo jangan ikut campur.
Cewe itu benaran pergi kerumah Taeyong. Ga tau kenapa. Kayak ada intuisi yang menyuruhnya datang.
Inikah yang dinamakan ikatan batin?
Semoga sampai sana Jennie masih dibukain pintu. Semoga kata hatinya kali ini berujung baik. Ga kayak tadi sore yang amburadul.
•amore•
"Yaampun kak Jen malam - malam ngapain kesini?" Somi akhirnya bukain pintu setelah ditelpon sama Jennie.
"Sorry ganggu, gue bisa ketemu Taeyong?"
"Bisalah kak. Langsung naik aja keatas. Ga ada siapa - siapa selain kita berdua."
Cewe itu ngangguk lalu berjalan menuju kamar Taeyong.
Sebenernya dia juga ga tau mau ngelakuin apa. Cuma mau mastiin kalo he's ok.
Karena kalo ga gitu, Jennie ga bakalan bisa tidur sampai besok.
Pas nginjakin kaki di depan pintu kamar Taeyong, cewe itu menghela napas panjang. Nyiapin mental dulu takut kenapa - napa.
"Here we go."
Tangannya mendorong pintu menampilkan keadaan kamar yang super berantakan. Sama kayak hati.
Jennie masih mencoba menyelinap dalam diam. Ga mau Taeyong tau akan kehadirannya.
Saat kaki melangkah masuk, ia bisa lihat dengan jelas posisi Taeyong di balkon kamar sedang membelakanginya.
