❄The Frosty Queen❄

❄Chapter XXXIV : Library❄

Selamat Membaca

The Frosty Queen !

❄❄❄

ŁIßŔARŸ

***Φ***

[JANGAN LUPA VOTE & COMMENT]

Upacara pemakaman telah selesai.

Kini seluruh murid tengah berada di aula untuk mendengar sedikit pengumuman dan setelah itu akan dilanjutkan dengan makan siang bersama.

Professor Grain berjalan ke arah mimbar yang telah disiapkan di tengah-tengah panggung. Mimbar itu dihiasi dengan karangan bunga yang menyimbolkan bahwa kabung duka cita masih berlangsung di Frosty Academy.

Professor Grain terlihat seperti kurang tidur dan matanya juga terlihat sedikit sembab. Sepertinya dia juga menangisi kepergian Elsa. Saat ini, Professor Grain juga tengah menjadi perhatian semua peri. Mereka menantikan pidato Professor dengan tubuh kurus dan tinggi itu.

"Hari ini saya tidak akan berbiacara panjang lebar..." kata Professor Grain dengan suara yang terdengar sedikit serak dan berat.

"Hari ini kita kehilangan satu peri berbakat lagi..." tambahnya lagi dan seperti menahan agar tidak meneteskam air mata.

Melihat ini, Amber menyadari satu hal. Ternyata, Professor Grain adalah peri dengan hati yang hangat dan sangat peduli dengan seluruh muridnya selain hanya memikirkan kemajuan Frosty Academy.

"Saya sangat menyesal karena kejadian yang selama ini kami para guru harapkan untuk tidak terulang kembali...nyatanya, terulang kembali."

"Saya dan seluruh guru benar-benar sedih atas meninggalnya salah satu murid dari kelas Epic...kami benar-benar terpukul karena kejadian ini...dan aku juga tau...kalian juga merasakan hal yang sama..."

Professor Grain terlihat menarik napas panjang dan menghembuskan napasnya dengan berat. Sebelum akhirnya dia kembali berbicara.

"Kami dan seluruh anggota Top Ten telah membuat peraturan terbaru dan kami telah memperbaruinya di Special Book milik kalian masing-masing...salah satu peraturan yang diperbaharui adalah soal menggunakan toilet bawah di gedung B Akademi. Mulai hari ini hingga waktu yang tidak ditentukan, secara resmi toilet tersebut ditutup. Tidak ada yang boleh menggunakan toilet itu dengan alasan apapun itu! Jika ada yang melanggar aturan ini, kami tidak segan untuk mengeluarkannya dari Akademi ini!" kata Professor Grain. Kali ini dia benar-benar serius dan menatap seluruh murid dengan tatapan tajam. Tanda dia sedang tidak bermain-main dengan perkataannya itu.