❄️Chapter LXXXVIII : Agony❄️

79 16 11
                                    

ÅGØNY

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ÅGØNY

~Selamat Membaca~
🧚‍♀

Dengan langkah tenang, pemuda itu berjalan mendekati Amber tanpa perasaan bersalah sedikitpun. Sementara Amber, dia terus tertatih-tatih berusaha menjauh darinya.

"Ah, seandainya saja Raja Dethour mengizinkanku untuk menghabisimu... pasti sudah kulakuan dari awal." Kata pemuda itu enteng, seperti tidak punya dosa telah membuat Amber menderita karena racun miliknya.

"Uhhuukk!" Amber muntah dan terjatuh lagi. Kali ini, dia tidak bisa bangkit lagi. Rasanya tubuhnya benar-benar lemas dan sulit untuk digerakkan.

Tak mau menyerah, gadis berambut pirang itu berusaha sekuat tenaga menyeret tubuhnya agar menjauh dari pemuda itu sambil berharap seseorang akan melihatnya, sekalipun dia tahu hal ini mustahil karena semua peri sibuk berperang saat ini.

"Ayo, kita selesaikan sekarang." Pinta pemuda itu, lalu menyiapkan kekuatan bayangan super besar untuk Amber. Dia berencana menghilangkan kesadaran gadis itu dan membawanya diam-diam ke markas mereka.

Namun tiba-tiba,

Splaaasshh!!

Sekelebat cahaya hijau panas menghempas keras tubuh pemuda itu hingga beberapa meter jauhnya, tepat sebelum serangannya pada Amber.

Pemuda itu terlihat merintih kesakitan dan merasa kepanasan akibat serangan yang begitu tiba-tiba, entah dari siapa.

"Sial! Berani-beraninya menggangguku! Siapa yang," omelan lelaki itu mendadak berhenti ketika melihat seorang perempuan berambut merah muda sepinggang, berdiri beberapa langkah di depan Amber.

"Jika kau berurusan dengannya...maka kau juga berurusan denganku!!" marah gadis berambut merah muda, yang ternyata adalah senior Nadine.

Amber terkejut ketika menyadari kalau senior Nadine baru saja menyelamatkannya. Belum sempat melihat senior Nadine lagi, seseorang lebih dulu datang ke sampingnya dan berbisik pelan padanya,

"Semua akan pergi. Kita kalah jumlah. Ayo."

Amber menoleh sekilas pada seseorang yang baru saja sampai ke dekatnya dan tak perlu waktu lama, dia berhasil membantu Amber kembali berdiri.

"Se...senior Jay??" sebut Amber pelan, dia juga terlihat serius memperhatikan ciri-ciri peri tersebut.

"Iya, ini aku. Kita harus cepat. Ayo." Jawab senior Jay.

"Tapi...se-senior Nadine..."

"Tidak perlu khawatir."

"Hah?"

"Rasakan ini!" seru Nadine dan meyerang pemuda berpakaian hitam yang masih tersungkur menggunakan kekuatan akar pohon di sekitar akademi.

Akar-akar pohon berukuran besar itu melilit erat tubuhnya dan bersiap menghabisi pemuda itu dalam hitungan detik.

❄The Frosty Queen❄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang