❄️Chapter LXXXIII : I'll Tell You Something❄️

153 21 17
                                    

Í'LL TËLL YÓU SØMETHÏNG

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Í'LL TËLL YÓU SØMETHÏNG

~Selamat Membaca~
🧚‍♀

"Bertahanlah Key..." pinta Nadine sambil menangis dan tetap mengobati sahabatnya itu. Wajahnya makin pucat pasi dan tangannya juga bergetar hebat akibat terlalu panik dan takut kehilangan sahabatnya lagi.

Sementara itu, Friska masih berada di tengah-tengah mereka. Dia juga menangis dan terlihat sangat ketakutan. Terlebih, dia juga ketakutan apabila senior Key kehilangan nyawanya akibat ramuan yang dia berikan.

"Senior...kau peri yang kuat...senior pasti sembuh... bertahanlah senior." Ujar Friska dengan berlinang air mata.

Tepat setelah dia berkata begitu, cahaya ungu yang teramat sangat terang dan besar terpancar dari tubuh senior Key. Bahkan, cahaya itu sampai membuat Nadine dan peri di sekitarnya terpaksa menjauh karena kesilauan.

"Cahaya apa ini!?"

"Silau sekali!"

Keluh mereka sambil melindungi mata mereka dengan tangan. Tidak hanya mereka yang kesilauan, tapi juga para peri yang sedang terbang melintas di atas mereka. Para peri yang sedang terbang itu sampai terjatuh bahkan beberapa ada yang menabrak pohon.

Friska satu-satunya peri yang masih bertahan berada di dekat senior Key, pada akhirnya tak kuat dan ingin melangkah mundur juga akibat cahaya ungu yang begitu silau dari tubuh senior Key.

Akan tetapi, baru saja dirinya hendak mundur, tangan kiri Friska seperti ada yang menahannya. Friska kaget. Dia ingin melihat akan tetapi itu sangat sulit untuk dilakukan. Alhasil, dia memilih pasrah dan tetap diam di tempat. Tangannya benar-benar dicengkeram sangat kuat.

Setelah beberapa saat, cahaya ungu perlahan semakin meredup. Para peri yang berada di sekitar tempat itu mulai memberanikan diri untuk memeriksa keadaan.

"Terima kasih..." ucap senior Key tulus dengan suara masih terdengar sangat lemah.

Jantung Friska berdegup kencang. Tubuhnya tiba-tiba saja bergetar hebat. Dia lalu memutuskan untuk kembali melihat ke tempat dimana senior Key terbaring.

"Se...senior," ucap Friska sambil melihat senior Key yang tengah memejamkan mata sambil mengatur tempo napasnya sendiri.

Friska lalu mengedarkan pandangannya ke seluruh bagian tubuh senior Key. Kini, tubuh laki-laki berambut abu-abu itu telah kembali seutuhnya. Dia selamat!

Menyadari hal itu, Friska tersenyum senang. Bahkan saking senangnya, dia menjadi sangat agresif dan refleks mengumbar pelukan hangat pada senior Key.

"Senior selamat!! Syukurlah!! Aku sangat takut tadi! Aku takut ramuanku tidak bisa menyelamatkan senior!" seru Friska sambil memeluk senior Key dan menangis. Semua mata yang melihat itu sontak tercengang dan tidak menyangka dengan apa yang sedang mereka lihat. Bahkan, senior Key juga ikut terkejut dan buru-buru membuka kelopak matanya--melihat Friska yang tiba-tiba saja memeluk dirinya.

❄The Frosty Queen❄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang