[Fantasy, Adventure, Minor Romance (13+), & Mystery || ON GOING-EVERY SABTU]
# Buat kalian yg udh baca sampai chapter 18 keatas, Kalian hebat! #
•• Blurb ••
Semua bermula dari pertemuanku dengannya di hari itu, kala hujan mengguyur seluruh dataran k...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ŠEÇRET MÄGÍC FRØM
~Selamat Membaca~ 🧚♀
"Sampai jumpa besok, Rhee. Jangan tidur terlalu malam yaa." Pesan Kael sebelum dirinya dan Amber kembali ke asrama mereka masing-masing.
"Kau juga." Sahut Amber.
"Ah iya ini...tadi aku membuatkan ini. Semoga kau suka." Kata Kael sembari memberikan kotak kecil berisikan donat mini pada Amber.
"Waah...kapan kau membuatnya?? Aku tidak tau kau membuat ini tadi." Ujar Amber sembari menerima pemberian Kael dengan raut wajah kaget sekaligus kagum dengan donat mini buat Kael yang sangat lucu dan didominasi warna merah muda dan ungu itu.
"Aku membuatnya setelah membuat donat untuk Ashs. Semoga kau suka." Jawab Kael.
"Aku suka! Terima kasih yaa!" ucap Amber, tersenyum penuh semangat pada Kael.
Kael tersenyum senang melihat ekspresi Amber sudah tidak sedih lagi, lalu berkata, "Syukurlah kau senang."
"Sampai ketemu besok. Mari kita berikan yang terbaik untuk final test besok." Ucap Kael.
"Tentu sajaa!" timpal Amber, semangat.
Setelah itu, Kael melambai kecil pada Amber dan dibalas Amber yang berkata, "terima kasih telah membantuku, Kael."
"Daah! Sampai jumpa besok!" dengan kecepatan penuh gadis itu segera terbang menuju asrama Rou meninggalkan Kael yang hanya bisa tersenyum melihat kepergiannya.
***
Malam harinya...
Di asrama Rou nomor 177...
"Humm...seperti ada yang janggal..." gumam Amber sembari memperhatikan barang-barang miliknya yang sedang dia siapkan untuk Final Test besok pagi.
"Kenapa Rhee? Apa perlengkapanmu ada yang kurang?" tanya Yin yang baru saja tiba di kamar sambil membawa segelas air lemon hangat.
Amber refleks menoleh pada gadis berambut hitam panjang dengan gaya pony tail itu, lalu menjawab, "sepertiya begitu...tapi aku masih belum yakin," jawabnya lalu kembali mengecek barang-barangnya yang saat ini berada di lantai dekat kasurnya, sementara dirinya duduk di lantai sembari merapihkan barang-barang tersebut.
"Coba diingat baik-baik dulu..." saran Yin sembari duduk di kasurnya usai menaruh air lemon miliknya di atas nakas.
"Humm...kira-kira apa yang aku lupakan yaa...?" gumam Amber lagi, lalu mencoba mengingat-ingat barang-barang yang diberikan oleh Professor Arien tadi pagi setelah selesai kelas penilaian akhir.
"Astaga! Aku lupa pinku ketinggalan di kolong meja!" seru Amber beberapa detik kemudian sambil menepok jidatnya sendiri.
