❄Chapter VIII : What's Behind The Window?❄

483 100 52
                                    

[Putar musik video di atas! Supaya Kamu lebih terhanyut dalam alur cerita!]

-Use Ear Phone Is Recommended!-

Happy Reading!!!

❄❄❄

WHÀT'S BEHIND THE WINĎOW?

***Φ***

[JANGAN LUPA VOTE & COMMENT]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[JANGAN LUPA VOTE & COMMENT]

***

"Sebenarnya yang tadi itu apa ya? Masa iya angin?" gumamku pelan.

"Kau bilang apa?" tanya Ashs, sontak membuatku terkejut. Ternyata gumamanku terdengar olehnya. Aku refleks menoleh pada Ashs yang masih tetap memandang ke depan dengan tatapan khasnya. Datar dan dingin.

"Huh? A-aku tidak bilang apa-apa, ehehe..." jawabku kikuk sambil memamerkan senyum lebar. Ashs tidak merespon. Entahlah, sepertinya dia tidak tertarik untuk memperpanjang obrolan ini.

Aku kembali menelusuri lorong yang sama, yang sebelumnya kulalui dengan gadis bergaun biru. Rasanya sangat berbeda. Kalau tadi aku merasa tenang-tenang saja dengan gadis bergaun biru. Sekarang dengan lelaki berwajah dingin setara es balok ini, aku justru merasakan jantungku itu berdetak tak karuan. Rasanya aku ingin melarikan diri, tapi kalau aku melakukan itu...justru aku akan membuat diriku tidak bisa keluar selamanya dari dunia ini. Ck, miris sekali nasibku ini.

Aku kembali memperhatikan foto-foto yang terdapat di sepanjang lorong ini. Entahlah, aku suka sekali melihat foto-foto ini. Aku seperti sedang melihat pameran seni lukis. Benar-benar foto-foto diri yang penuh kharisma dan keagungan.

"Ashs?" aku memberanikan diri untuk membuat topik pembicaran dengan Ashs.

Ashs menoleh padaku, tapi dia sama sekali tidak menyahut. Dia hanya diam sambil tetap menoleh kepadaku. Tapi diamnya itu seolah sudah mengisyaratkan kalau dirinya sudah menjawab, 'Apa?'

Aku menelan salivaku dengan susah payah. Jujur, aku takut dilihat dengan tatapan milik orang ini. Tatapannya benar-benar menyayat mentalku secara perlahan.

"Aku mau tanya...Blacdot itu sebenarnya apa?" tanyaku. Jujur, aku masih penasaran dengan Blacdot itu.

Ashs menaikan salah satu alisnya, "kau benar-benar ingin tau ya?" tanyanya dengan nada datar. Sementara aku justru mengangguk cepat merespon perkataan Ashs.

"Baiklah, aku rasa kau juga perlu tau ini. Blacdot adalah hewan peliharaan raja Dethour keempat..." Jawab Ashs dengan jeda beberapa detik.

Aku mulai menyimak.

"Blacdot adalah makhluk sihir yang ukurannya 2 kali lebih besar dari singa jantan dewasa, warnanya hitam legam, kuku jarinya panjang dan setajam pedang bermata dua dan begitu juga dengan taringnya, dia punya sayap seperti sayap kelelawar yang sangat besar, dan...wajahnya itu sangat jelek. Sudah sampai. Sekarang kau masuklah dan istirahat." Jelas Ashs dan kami berhenti tepat di depan pintu kamarku. Aku tersentak, "Eh? Sudah sampai?" ucapku pelan.

❄The Frosty Queen❄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang