[Fantasy, Adventure, Minor Romance (13+), & Mystery || ON GOING-EVERY SABTU]
# Buat kalian yg udh baca sampai chapter 18 keatas, Kalian hebat! #
•• Blurb ••
Semua bermula dari pertemuanku dengannya di hari itu, kala hujan mengguyur seluruh dataran k...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PŁÉAŚE?
~Selamat Membaca~ 🧚♀
"Terkhusus kelas Miri...perburuan Ocsirin dibatalkan hari ini. Perburuan akan dilaksanakan minggu depan. Terakhir...untuk seluruh peri akademi, harap lebih berhati-hati dan jika kalian menemukan sesuatu yang mencurigakan, segera kabari War Fairy atau Peri dari kelas Epic. Saya tidak mau ada korban jiwa lagi di akademi ini. Saya juga tidak mau ada diantara kalian yang menjadi tawanan atau bahkan jadi pengikut laskar Qolice! Dan...jika saya tahu ada yang berkhianat kepada kaum ini...saya benar-benar tidak akan tinggal diam! Apa informasi yang saya sampaikan dari tadi ini bisa kalian pahami!?" tanya Profesor Grain dengan suara tegas.
"Bisa! Professor!" jawab serempak seluruh murid peri yang berkumpul di Aula Utama.
"Baik. Kalau begitu pengumuman hari ini saya rasa cukup sampai disi..." kalimat Profesor Grain menggantung karena, tiba-tiba saja Profesor Ze mendekat ke arahnya dan membisikkan sesuatu.
Entah apa yang dibisikan oleh Profesor Ze sampai-sampai Profesor Grain membesarkan pupil matanya. Dia terlihat kaget.
Setelah selesai berbisik, Profesor Ze mundur beberapa langkah dari Profesor Grain, yang saat ini tengah berdiri di tengah-tengah panggung aula.
"Siapa diantara kalian yang telah berani melanggar peraturan akademi untuk tidak lagi menggunakan toilet bawah?" Profesor Grain menatap seluruh murid dengan tatapan kesal. Sementara semua murid saling menoleh satu sama lain, karena mereka juga tidak tahu siapa yang melakukan pelanggaran tersebut.
"Kaca di toilet bawah hancur lebur! Apa diantara kalian ada yang dengan sengaja menghancurkannya!?" tanya Profesor Grain lagi.
Semua murid tambah kebingungan. Beberapa diantara mereka ada yang mulai bergeleng-geleng kepala--mencoba mengisyaratkan kalau bukan mereka pelakunya.
"Kalian tidak ada yang mau mengaku!?" tanya Profesor Grain, membuat suasana aula utama makin menegang.
"Kampret banget sih yang ngelanggar itu!"
"Kita harus jawab apa sekarang!??"
"Bisa-bisa kita semua kena skorsing dari Profesor Grain nih!"
"Jangan-jangan kau yang melanggar ya!?"
"Eh! Enak aja nuduh! Jelas enggak lah!"
Para murid mulai mencurigai dan menuduh satu sama lain.
"Bagaimana ini?? Aku gamau kita semua dihukum..." bisik Yin pada Lami.
"Aku juga gamau lah! Siapa sih yang ngelanggar!? Kalau gini ceritanya...mana ada yang mau ngaku!" timpal Lami, ikut geregetan.
"Kenapa kalian tidak ada yang berani menjawab!? Akademi ini menuntut kalian untuk jadi peri yang jujur dan berani mengakui kesalahan. Tapi sepertinya kalian tidak ada yang mau mengaku. Baik, saya akan tunjukkan bukti ke kalian. Kali ini pelakunya tidak akan bisa bersembunyi lagi!" Kata Profesor Grain lalu menerima sesuatu dari Profesor Ze.