❄Chapter XIX : Hanging 1/2❄

311 53 16
                                    

[Putar musik video di atas! Supaya Kamu lebih terhanyut dalam alur cerita!]

-Use Ear Phone Is Recommended!-

Happy Reading!!!

❄❄❄

HÂNGÎNG 1/2

***Φ***

[JANGAN LUPA VOTE & COMMENT]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[JANGAN LUPA VOTE & COMMENT]

***

Cahaya putih yang sebelumnya membungkus kami semua, akhirnya menghilang.

Aku membuka kedua kelopak mataku dan menyadari dua hal. Pertama, Ashs masih tidak dapat kutemukan. Dan yang kedua, kami semua dan Professor Grain saat ini berada di sebuah paviliun bundar berukuran super besar dan megah. Aku melihat kepada lantai yang tengah dipijak oleh semua orang saat ini. Lantainya sama persis dengan lantai berbentuk lingkaran di tempat sebelumnya.

"Siapa yang berteriak tadi?" tanya Professor Grain beberapa detik setelah kami semua tiba di tempat tersebut. Dia melihat kepada kami satu-persatu, lalu dengan penuh keberanian aku mengangkat tanganku dan benar saja, saat ini tatapan Professor Grain jatuh kepadaku. Tidak hanya itu, tapi semua orang ikut menatap ke arahku. Dan wajah mereka seperti dipenuhi banyak tanda tanya.

"S-saya, Professor..." Jawabku.
"Kau yang rambut pirang, kau yang berteriak tadi?" tanya Professor Grain mencoba memastikan.

"I-iya, Prof." Jawabku canggung.

"Kenapa kau berteriak?" tanya Professor Grain to the point.

"I-itu...saudaraku tertinggal. Dia tidak ada disini sekarang." Jawabku. Professor Grain mengernyitkan dahinya, dia terlihat sedikit berpikir setelah aku berkata demikian. Lalu, Professor Grain kembali bertanya, "Saudaramu? Siapa namanya?"

"Ashs...Fe," belum sempat aku menyelesaikan jawabanku, Professor Grain sudah lebih dulu memotong perkataanku. "Ooh...tidak perlu khawatir. Kau akan segera bertemu dengannya. Lagipula, dia memang salah satu murid di tempat ini." Jawab Professor Grain dan membuatku sedikit lega mendengarnya. Setidaknya aku tahu, kalau Ashs tidak meninggalkanku sendirian di akademi ini.

"Ooh...begitu, baik. Terima kasih professor." Ucapku sambil meberikan bow singkat pada Professor Grain.

"Baiklah anak-anak, mari kita lanjutkan perjalanan kita!" Seru Professor Grain lalu dia memimpin perjalanan kami.

"Ternyata Ashs juga murid di akademi ini...kenapa dia tidak pernah bilang padaku?" kataku di dalam hati.

"Rhee, nanti duduk bareng aku ya?" suara Hazel menyapa pendengaranku yang saat ini, aku tengah sibuk berjalan sambil bergumam dalam hati. Aku menoleh ke samping kananku dan mendapati Hazel sudah berada di sampingku.

❄The Frosty Queen❄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang