[Fantasy, Adventure, Minor Romance (13+), & Mystery || ON GOING-EVERY SABTU]
# Buat kalian yg udh baca sampai chapter 18 keatas, Kalian hebat! #
•• Blurb ••
Semua bermula dari pertemuanku dengannya di hari itu, kala hujan mengguyur seluruh dataran k...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ŤEÅRŚ
~Selamat Membaca~ 🧚♀
Selepas jam makan siang, Amber berencana pergi ke kelas memasak untuk membuat donat. Dia berencana memberikan donat itu untuk Ashs. Sebagai ganti coklat miliknya yang dia berikan ke senior Bilda, sekaligus ingin mengucapkan selamat ulang tahun. Sebenarnya dia agak ragu dengan alasan yang terakhir. Mengingat Ashs yang sama sekali tidak mau menerima semua hadiah dan ucapan ulang tahun dari fansnya sendiri.
Hari ini kelas memasak sedang kosong. Tidak ada jadwal di kelas itu hari ini. Jadi, dia bisa bereksperimen sepuasnya di kelas itu berbekal buku resep yang baru saja dia pinjam dari perpustakaan.
Ah ada satu lagi yang membuatnya tambah bersemangat saat ini. Kael akan ikut membantu dirinya.
Ibu Kael ternyata seorang pengusaha Bakery. Dan Kael mengaku sering membantu ibunya menjalankan usahanya itu. Jadi, bisa dikatakan Kael juga jago dalam hal membuat kue. Tapi lelaki itu tidak mau memamerkan bakatnya ini pada siapapun. Dia hanya berkata bahwa ini adalah bakat tersembunyinya.
"Hanya kau dan Friska yang tau hal ini." Ucap Kael sambil tertawa dan menunjukan wajah malu, yang terlihat begitu menggemaskan.
Amber yang sedang berjalan di samping Kael kontan tertawa melihat wajah Kael yang tiba-tiba merona dan mendadak kikuk. Dia tidak menyangka Kael bisa seperti ini. Karena jujur saja, di awal pertemuan mereka Kael hanya menunjukkan wajah dan sikapnya yang terkesan dingin. Tapi, semua perlahan berubah seiring berjalannya waktu dan seiring berjalannya kedekatan mereka sebagai satu tim.
"Kau lucu juga yaa kalau lagi malu-malu begini." Ucap Amber dan tertawa kemudian.
Kael yang mendengar ucapannya barusan berhasil dibuat gadis itu tambah merona dan ingin sekali menghilang dari tempat itu detik itu juga. Tapi, semua perasaan itu sirna ketika Kael melihat Amber yang tertawa di sampingnya.
Entah bagaimana Kael terlihat tersenyum bahagia melihat Amber yang tertawa puas usai melihat wajahnya yang merona. Dan rasa canggung dalam dirinya perlahan mencair. Berganti dengan perasaan hangat dan nyaman.
"Kau punya senyum yang cantik." Ucap Kael tiba-tiba sambil tetap memandang Amber dengan wajah tersenyum.
Amber menoleh kaget pada Kael, menatapnya beberapa detik, kemudian tertawa. Membuat Kening Kael berkerut dan lelaki itu berkata, "kenapa kau malah tertawa, Rhee?"
"Kau pasti sengaja bilang begitu, iya kan? Kau mau membuatku tersipu supaya wajahku ikut merona juga, iya kan?" sahut Amber dan tertawa lagi.
"Kenapa kau bisa berpikir begitu?"
"Akhirnya kita sampai. Ayo, masuk." Kata Amber sambil membuka pintu kelas memasak yang berada di Gedung A. Gadis berambut pirang ini tidak mendengar perkataan Kael barusan.