[Fantasy, Adventure, Minor Romance (13+), & Mystery || ON GOING-EVERY SABTU]
# Buat kalian yg udh baca sampai chapter 18 keatas, Kalian hebat! #
•• Blurb ••
Semua bermula dari pertemuanku dengannya di hari itu, kala hujan mengguyur seluruh dataran k...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ÇØNFĖSSIØN
....
⚠️Himbauan⚠️ Harap selalu berpikir positif selama membaca part ini yaa🗿 semua scene dibuat untuk mendukung alur cerita🗿👍
....
~Selamat Membaca~ 🧚♀
30 menit sebelum acara perburuan Ocsirin dimulai...
Yin, Lami, Friska, Tyu, dan juga Hazel terlihat berjalan bersama murid-murid dari kelas lain menuju lapangan utama. Mereka terlihat sangat bersemangat ingin melihat perburuan ocsirin hari ini. Tapi, mereka juga merasa sedikit khawatir. Terlebih pada Amber. Mereka hanya bisa berharap bahwa Amber bisa kembali dalam keadaan selamat dan berhasil menangkap ocsirin.
"Jujur, aku deg-deg an sekarang..." ucap Wyn sambil memegang dadanya sendiri dan merasakan debaran kencang dari dalam sana.
"Tapi...Rhee itu terlalu polos. Bagaimana kalau dia ditipu lawan?" kata Tyu. "Aku dari kemarin menghkawatirkan itu." Tambahnya lagi.
"Aku sependapat dengan Tyu," timpal Friska tiba-tiba. "Bukannya aku meragukan kemampuan Rhee...tapi, aku khawatir dia ditipu lawan..." tambahnya lagi.
"Tenanglah kawan-kawan...Rhee tidak sepolos itu juga..." sahut Yin santai.
"Kalau menurutku..."
Di saat keempat murid itu asyik mengobrol sembari berjalan menuju lapangan utama, Hazel yang sedari tadi diam dan hanya menyimak pembicaranㅡdiam-diam melirik pada seseorang yang bersembunyi di salah satu pohon di halaman gedung A.
Sosok itu terlihat berhati-hati mencari pandangan Hazel. Dan ketika pandangan mereka bertemu, seseorang di balik pohon itu memberi isyarat yang hanya bisa dimengerti olehnya dan Hazel. Melihat isyarat itu, Hazel tampak menganggukkan kepalanya pelan.
Setelah itu, mereka terpisah oleh jarak yang mana Hazel semakin menjauhi pohon tempat seseorang tadi bersembunyi.
Setelah Hazel dan teman-temannya menjauh dari pohon tadi, seseorang di balik pohon itu diam-diam menuju area gedung A. Dari seragam seragam dan jubah yang dipakainya, seseorang itu adalah salah satu anggota War Fairy.
"Tenang...dan lakukan saja tugasmu." Gumam Hazel dalam hati. Tangannya terlihat bergetar. Raut wajahnya juga terlihat tidak tenang. Entah apa yang sedang dipikirkan oleh gadis berambut pendek hitam sebahu itu.