❄Chapter LXVII : Newcomer❄

192 30 31
                                    

ŃEWCØMEŘ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ŃEWCØMEŘ

~Selamat Membaca~
🧚‍♀

Amber terlihat gelisah.

Entah sudah berapa kali dia membalikan badannya ke kanan, ke kiri di atas kasurnya.

Dia tidak bisa tidur.

Berbanding terbalik dengan Yin dan Lami. Dua peri itu sudah pergi ke dunia kapuk sejak Yin selesai bercerita beberapa belas menit lalu.

"Tidak bisa tidur, Rhee?" tanya Friska yang tiba-tiba terbangun. Padahal, dia sudah tidur sejak jam delapan lalu. Bahkan dia tidak ikut mendengarkan cerita Yin.

Amber membuka selimutnya sedada, lalu menoleh ke arah kasur Friska. Jawabnya,

"Kau tidak tidur, Fris? Kukira kau sudah tidur sejak tadi,"

Friska menguap dan menyahut, "aku terbangun karena mendengar suara kasur dan selimutmu Rhee..."

"Aah...maaf, Fris...aku tidak bermaksud..." ucap Amber merasa bersalah pada Friska.

"Tida apa...aku bisa tidur dengan cepat lagi..." balas Friska enteng.

"Ngomong-ngomong...kenapa kau gelisah begitu?" tanya Friska.

"Entahlah Fris...cerita Yin terlalu membekas di kepalaku..." jawab Amber jujur.

"Menurutmu Fris...apa ada kemungkinan putri Elisa masih hidup?" tanya Amber sebelum Friska sempat menyahut.

Friska terlihat menatap langit-langit kamar dengan salah satu alisnya yang menanjak tajam. Dia berpikir sejenak sebelum akhirnya menjawab,

"Kenapa tiba-tiba kau bertanya begitu, Rhee?"

Amber terlihat gugup, dia lalu menjawab, "tidak apa...aku cuma bertanya saja...karena menurutku...mungkin saja putri Elisa itu masih hidup..."

Friska menggeleng pelan, "tidak, Rhee. Putri Elisa tewas saat insiden besar itu. Jasadnya bahkan sudah disemayamkan di pulau pemakaman." Sahut Friska dan seketika membuat bulu kuduk Amber berdiri semua.

"Aah...begitu rupanya...kasihan sekali nasibnya..." pungkas Amber, setengah takut.

"Kau benar...Ratu Sofia pasti sangat sedih saat itu...dia harus kehilangan putri satu-satunya yang sangat disayanginya...ah...perang itu benar-benar masih membekas di ingatanku." Ucap Friska, sedih.

"Kau juga terkena dampak perang itu, Fris?"

"Ya...bahkan keluargaku juga...semua peri Baladaclaire juga. Bahkan sekarang, aku tidak tau kemana menghilangnya sebagian besar rakyat Baladaclaire..." jawab Frisksa, lirih.

❄The Frosty Queen❄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang