❄️Chapter XCII : New Rules❄️

54 12 1
                                    

NËW RÜLËS

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

NËW RÜLËS

~Selamat Membaca~
🧚‍♀


"Rhee...bangun."

"Rhee..."

"Kenapa dia senyum-senyum sendiri? Apa dia sedang bermimpi?"

"Hushs, pelankan suaramu, nanti yang lain bangun."

"Rhee..."

"Bangun..."

Sayup-sayup Amber mendengar suara beberapa orang memanggil namanya, bahkan dia juga merasakan guncangan kecil pada lengannya.

"Rhee...bangun,"

Meski masih mengantuk, Amber terpaksa membuka matanya dan melihat samar-samar dua peri perempuan berada di sebelah kiri dan satu lagi di sebelah kanan.

"Akhirnya dia bangun,"

"Eung?"

"Rhee, Profesor Arien memanggil kita."

"Bellisa? (Menoleh ke kiri) Lami? Friska?"

"Tidak perlu diabsen. Ini kami. Ayo, cepat bangun," sahut Lami cepat.

Tanpa banyak tanya lagi, Amber bangkit dari Qimounya dan mengikuti ketiga peri itu sambil dirangkul oleh Friska agar tak jatuh karena masih sempoyongan.

Keempat gadis itu berjalan diam-diam keluar tenda, meninggalkan para murid yang masih tertidur lelap. Bahkan ketika Amber tak sengaja bersin, mereka sama sekali tak berkutik. Sepertinya perang membuat mereka benar-benar lelah.

"Ayo, cepat." Kata Bellisa berbisik pelan.

Sesampainya di luar tenda putri, Bellisa menuntun mereka menuju tenda para guru dan Profesor. Keadaan di luar tenda sangat sepi, hanya ada beberapa peri senior yang berjaga.

"Dia datang. Sstt..." bisik salah satu peri senior yang sedang menghangatkan diri di depan perapian. Sementara temannya tak sengaja melirk ke arah Amber, lalu berpura-pura menambahkan kayu bakar ke dalam api.

Setelah rombongan Amber menjauh dari mereka, kedua senior tadi kembali melanjutkan pembicaraan mereka yang sempat tertunda. Entah sedang membicarakan apa.

Sesampainya di tenda khusus guru dan Profesor...

"Maaf kami terlambat..." ucap Bellisa pelan. Sontak semua mata di dalam sana tertuju ke arah mereka. Seketika juga keadaan menjadi sangat hening. Tidak ada satu orangpun yang membuka suara. Suasana menjadi sedikit canggung bagi Amber dkk. Hingga akhirnya, Profesor Maii yang berbicara lebih dulu.

"Silahkan duduk." Kata Profesor Maii mempersilahkan keempat peri itu duduk di kursi yang telah disiapkan khusus untuk mereka.

Tanpa basa-basi, keempat peri itu masuk dengan tenang. Mereka sadar seratus persen kalau para guru serta Profesor pasti sedang mendiskusikan sesuatu. Dan pastinya itu sangat penting.

❄The Frosty Queen❄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang