❄Chapter II : I Am Not At Home❄

998 155 36
                                    

Happy Reading!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading!!!

‍♀

❄❄❄

I AM NØT AT HØME

***Φ***

[alunan musik]

Listen to this precious song...
We sing together for you...
This song is sung just for you...
So, listen...listen...and listen...

There will be a time
When the blood spills
The green will turn red
Tears and Laughter will blend

When the sun shines comes...
It will ray your face...
We will smile at you...
The legend will solved and the curse will die

Then you will come...
To the most...beautiful country you've never seen before...
Listen...listen...and listen
Remember the key...
Remember the formula...
Then the gate will open

***

Perlahan aku mulai bisa membuka kedua kelopak mataku. Pandangannya masih buram. Tapi setidaknya aku tahu kalau aku saat ini sudah sadar dan masih bisa bernapas. Karena kupikir diriku sudah berada di alam baka. Itu karena sedari tadi, aku hanya mendengar suara dan nyanyian yang membuat bulu romaku menegang. Takut, kalau yang kudengar itu adalah nyanyian para arwah dari alam baka.

Samar-samar diriku berhasil melihat siluet seorang lelaki yang saat ini berdiri di sampingku sambil memandang ke arahku. Tapi, siluetnya masih terlihat buram. Membuatku tidak bisa melihat jelas wajah lelaki itu.

Hal lain yang juga aku sadari pascabangun adalah tempat aku berbaring. Yang entah bagaimana, terasa sangat empuk dan halus. Entahlah, aku jadi merasa sedang tidur di atas marshmallows.

"Buu...dia sudah sadar." Kata lelaki yang berada di dekatku sambil menoleh ke arah pintu. Sepertinya dia berbicara kepada seseorang. Setelah itu dia kembali melihatku untuk beberapa detik. Kemudian melenggang dari kamar tanpa berkata sepatah-duapatah kata lagi.

Aku bingung. Kenapa dia meninggalkanku begitu saja. Padahal diriku belum sepenuhnya sadar dan ditinggal sendirian begitu saja di kamar ini.

Selang beberapa detik usai kepergian lelaki itu, penglihatanku mulai membaik. Aku lantas mencoba untuk mengambil posisi duduk. Dan ternyata ini masih benar-benar sulit untuk dilakukan! Seluruh anggota tubuhku masih terasa lemas. Seperti kehabisan energi.

"Kenapa aku lemas sekalii??" keluhku pelan sambil tetap mencoba untuk mengambil posisi duduk.

Tidak mau menyerah begitu saja. Aku kembali memaksakan tubuhku untuk duduk. Ketika aku hampir berhasil mengambil posisi duduk, kepalaku kembali memberat dan rasa pusing itu kembali memenuhi kepalaku. Membuat pandanganku kembali membuyar dan duniaku terasa sedang berputar.

❄The Frosty Queen❄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang