[Fantasy, Adventure, Minor Romance (13+), & Mystery || ON GOING-EVERY SABTU]
# Buat kalian yg udh baca sampai chapter 18 keatas, Kalian hebat! #
•• Blurb ••
Semua bermula dari pertemuanku dengannya di hari itu, kala hujan mengguyur seluruh dataran k...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MÜQ
~Selamat Membaca~ 🧚♀
Sore harinya...
Seluruh profesor dan murid Frosty Academy telah berada di pulau pemakaman untuk mensemayamkan jasad senior Fya ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Gadis dengan rambut berwarna cokelat gelap berpadu warna putih di beberapa helai rambutnya itu tampak terbaring kaku di dalam peti kaca yang kini menjadi sorotan semua warga akademi.
Walau begitu, wajahnya tetap terlihat sangat tenang dan manis. Ditambah dengan balutan gaun ungu di badanya, gadis itu lebih terlihat seperti sedang tertidur. Mirisnya, dia tertidur untuk selamanya.
Upacara pemakaman dimulai dan berlangsung dengan lancar tanpa ada kendala yang berarti. Kini gadis bernama lengkap Fya Agacia itu telah berada di tempat yang tenang. Jasadnya juga telah berubah menjadi tanaman hijau yang cantik. Kelak pohon itu akan tumbuh besar dan rindang.
Setelah acara pemakaman selesai, seluruh warga akademi bergegas kembali ke Akademi melalui portal khusus. Seperti sebelumnya, mereka masuk ke portal secara bergiliran.
***
Malam harinya ketika sedang makan malam bersama di Aula Utama, Hazel terlihat tidak menyentuh makanannya sama sekali.
Dia hanya memainkan makanannya. Memutar-mutar sendok dalam mangkuk soup miliknya dan hanya beberapa kali saja menyeruput kuah soup tersebut. Itu pun karena dipaksa oleh teman-teman semejanya yang tampak khawatir melihat dirinya yang tak kunjung menghabiskan makanannya.
Dalam hati, gadis berambut hitam pendek dan dikepang dua itu berharap acara makan malam segera berakhir agar dia bisa cepat-cepat kembali ke asrama dan menenggelamkan diri dalam selimut hangat miliknya. Lalu, bangun di esok hari dengan harapan semua yang terjadi hari ini hanya mimpi belaka.
"Ini pasti cuma mimpi..." gumam Hazel pelan namun terdengar oleh temannya yang duduk di samping kanannya.
"Ini bukan mimpi...sup dan semua makanan ini nyata. Kalau ini mimpi...kita pasti tidak bisa merasakan rasa makanannya seperti apa, iya kan? Menurut pengalamanku... di mimpiku...semua makanan terasa hambar dan rasanya aku seperti makan angin. Dan buruknya, ketika seseorang membangunkan kita...semua makanan itu akan lenyap seketika...dan laa-" belum selesai bicara, gadis berkacamata biru yang duduk di sebelah kanan Hazel harus menerima lapang dada karena pembicaraannya dipotong sepihak oleh Hazel.
"Jangan cerita sekarang, Je...aku sedang tidak ingin mendengarkan cerita." Potong Hazel.
"Tapi, aku kan cuma mau mengingatkan..." sanggah teman Hazel itu sambil membenarkan kacamatanya yang sedikit turun.
"Ini tuh kenyataan. Bukan mimpi, nona Hazel Boo." Kata teman Hazel itu lagi.
Hazel memutar bola matanya malas lalu berbicara dengan suara pelan, "Jenet...sudah berapa kali kubilang, huh? kalau disini...jangan panggil aku nona."