[Fantasy, Adventure, Minor Romance (13+), & Mystery || ON GOING-EVERY SABTU]
# Buat kalian yg udh baca sampai chapter 18 keatas, Kalian hebat! #
•• Blurb ••
Semua bermula dari pertemuanku dengannya di hari itu, kala hujan mengguyur seluruh dataran k...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ẞLØØDY WHÍTÉ RØẞÉ
~Selamat Membaca~ 🧚♀
Amber terkejut mendengar suara jeritan histeris barusan. Sontak dia menjadi penasaran dan ingin pergi mengecek keluar UKS.
"Ada apa di luar sana?" gumam Amber dan hendak turun dari brankarnya. Akan tetapi Kael lebih dulu mencegat lengannya.
"Hm?"
Amber menoleh ke tangan Kael yang menggenggam lengannya dan kemudian menatap manik sahabatnya itu dengan pikiran penuh tanda tanya.
"Aku mau mengecek keadaan di luar... kau tidak mau ikut?" tanya Amber sekaligus menawarkan Kael untuk ikut.
Bukannya menjawab, Kael justru menatap Amber dengan penuh rasa penasaran sekaligus was-was.
"Jadi...? Kalian dua bersaudara?" tanya Kael dan membuat Amber ikut terdiam menatapnya. Ternyata Kael masih terkejut dengan fakta baru yang Amber katakan beberapa menit lalu.
"Ya. Bahkan kami kembar. Hanya saja, kami dibedakan dari warna rambut. Dulu kakaku, Kia...memiliki warna rambut pirang sementara aku coklat gelap...tapi, demi melindungiku... warna rambut kami ditukar oleh peramal kepercayaan istana."
"Jadi? Se-selama ini...kalian adalah putri kembar!?"
Amber mengangguk ragu. Dia tidak tahu kenapa Kael jadi terlihat tegang menatap kepadanya.
"Huh. Aku tidak menyangka. Kalian telah membohongi seluruh peri! Aku tidak percaya kalian bisa setega ini pada semua rakyat peri..." ujar Kael dan entah kenapa membuat jantung Amber berdetak kencang usai mendengarnya.
Kael menghembuskan napas berat sambil mengusap wajahnya gusar. Lalu kembali bertanya,
"Berarti kau adalah anak bungsu...putri Elisa?" tanya Kael lagi, dan untuk pertama kalinya dia menyebut nama asli Amber.
"I...iyaa...aku anak bungsu..." jawab Amber, gugup sekaligus takut.
"Jangan bilang....kalau ternyata peramal istana itu mencari tau cara melawan kutukan 'anak bungsu' karena dirimu bukan demi rakyat?"
Amber menelan ludahnya dengan susah payah.
Dia tidak habis pikir kalau ternyata sebenarnya Kael jauh lebih tahu mengenai apa yang sebenarnya terjadi di masa kelam dulu.
"So...soal itu..."
"Jadi? Memang benar...kalau ratu Ivanka hanya berpura-pura baik? Heuh, dia bahkan tidak memikirkan rakyatnya. Dia hanya memikirkan keluarganya sendiri?! Huh." Kael mulai kesal dan nampak membuang muka dari Amber yang kini hanya bisa diam menatapnya.
"Pantas saja ibuku pernah bilang...kalau dia pernah melihat putri Elisa ada dua di istana...tapi, ibuku mengira itu hanya dugaannya saja...karna saat itu...ibuku sedang kelelahan membantu ratu Ivanka menyelesaikan ramuan khusus miliknya yang entah untuk apa..."