❄Chapter LXX : Ocsirin 2/3❄

206 35 17
                                    

ØÇŚIŔIÑ 02

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ØÇŚIŔIÑ 02

~Selamat Membaca~
🧚‍♀

Sore harinya--tepat sepuluh menit sebelum perburuan Ocsirin dimulai--seluruh peri kelas Miri tampak sudah siap dengan segala perlengkapan berburu mereka. Dan saat ini mereka tengah berada di depan portal Upper Land, yang sebentar lagi akan membawa mereka menuju ke hutan terlarang--tempat dimana mereka bisa berburu Ocsirin.

Beberapa dari antara mereka terlihat dua kali lebih gugup dibandingkan beberapa jam sebelumnya. Sementara sisanya terlihat sangat berapi-api dipenuhi ambisius dan rasa tak sabaran untuk segera memulai kegiatan berburu.

Sementara mereka menunggu portal dibuka, seluruh murid Frosty Akademi (non kandidat perburuan) sudah berkumpul di lapangan utama sejak setengah jam yang lalu. Mereka juga terlihat sangat antusias dan menunggu seluruh kandidat perburuan pergi ke hutan terlarang tempat mereka berburu.

Melalui layar super besar yang telah disiapkan oleh Akademi, mereka semua dapat mengikuti dan memantau seluruh kegiatan perburuan. Jika digambarkan, saat ini mereka semua duduk di tengah-tengah lapangan yang dikelilingi oleh layar raksasa berbentuk circle. Yang mana layar itu dapat menampilkan seluruh kegiatan perburuan dari berbagai sisi. Jadi, mereka tidak perlu berebut tempat untuk bisa menikmati kegiatan perburuan ocsirin sore ini dari awal sampai akhirnya nanti.

"Rhee," panggil Kael pada Amber dengan uara berbisik.

"Ya? Kau memanggilku? Ada apa?" sahut Amber, ikut berbisik dan mendekatkan telinganya pada Kael yang saat ini beridiri di sebelah kirinya.

"Kau sudah tau kan? Apa yang akan terjadi setelah portal dibuka?" tanya Kael dengan raut cemas.

"Tau kok. Ketika portal terbuka...kita semua akan terlempar secara acak di hutan terlarang. Dan saat itu juga, perburuan sudah dimulai. Begitu kan?" jawab Amber dengan penuh percaya diri karena telah belajar semalam suntuk kemarin.

"Kau benar. Tapi...bukan itu yang kumaksud." Sanggah Kael.

"Trus?"

"Setelah kita terlempar secara acak...saat itu juga hukum rimba berlaku Rhee." jelas Kael.

"Hah? Hukum rimba?" tanya Amber.

Baru saja hendak menjawab, Kael terpaksa menahan jawabannya karena profesor Grain, baru saja sampai di lapangan utama sambil menyapa seluruh murid.

"Selamat sore semuanya..." sapa profesor Grain sambil berdiri di atas podium. Karena efek sihir, suaranya mampu terdengar ke seluruh sudut Akademi, tidak terkecuali Upper Land.

❄The Frosty Queen❄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang