[Fantasy, Adventure, Minor Romance (13+), & Mystery || ON GOING-EVERY SABTU]
# Buat kalian yg udh baca sampai chapter 18 keatas, Kalian hebat! #
•• Blurb ••
Semua bermula dari pertemuanku dengannya di hari itu, kala hujan mengguyur seluruh dataran k...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[JANGAN LUPA VOTE & COMMENT]
***
Keadaan gedung utama saat ini telah kembali kondusif. Yang terdengar hanyalah suara dari alat makan yang saat ini tengah digunakan oleh masing-masing murid dan beberapa perbincangan kecil di antara mereka.
Disaat meja-meja lain terlihat penuh dengan kehangatan dan perbincangan yang seru sambil menikmati jamuan malam. Ada dua meja yang paling berbeda suasananya dibandingkan dengan suasana di meja-meja lain.
Meja pertama adalah meja dimana Hazel dan beberapa senior dan ofay lain duduk. Masalahnya bukan di Hazel dan ofay lainnya, tapi siapa yang duduk di sebelah Hazel dan yang berada bersama mereka. Yang duduk di sebelah Hazel adalah senior Ao dan di meja yang sama, senior Key juga ada bersama-bersama dengan mereka. Sangat terlihat jelas, murid-murid peri yang semeja dengan dua senior ini, terlihat kaku dan tidak ada yang berani membuka topik pembicaraan.
Satu lagi, meja makan yang suasananya bak di kuburan. Hening dan terkesan sangat dingin. Tidak lain, ini adalah tempat dimana Amber dan Wyn duduk. Ah, dan satu hal lagi, setiap meja makan yang berada di gedung utama bisa di isi oleh sepuluh sampai dua belas peri, yang di atur secara acak oleh Professor Grain.
Tapi, entah megapa di kedua meja ini, terasa seperti sedang makan seorang diri.
Meja makan tempat Amber berada, hanya diisi oleh satu orang murid dari kelas War Fairy, dan kalian pasti sudah tahu siapa itu. Dan, entah apa pemikiran Professor Grain, yang duduk semeja dengan Amber dan Wyn rata-rata adalah peri laki-laki (Ofay dan senior), hanya ada 4 peri perempuan (sudah termasuk Amber dan Wyn) yang duduk di lingkaran meja itu.
"Professor Grain menyebalkan." Bisik Wyn pada Amber.
"Kau benar. Ini tidak adil..." balas Amber dengan nada berbisik.
"Suasana meja kita terasa seperti di kuburan..." tambah Wyn dengan nada frustasi.
"Kau benar." Sahut Amber yang sangat setuju dengan perkataan Wyn barusan.
"Sebaiknya kita bagaimana sekarang?" tanya Amber.
"Sudahlah, kita makan saja...kau lihat? Ada banyak Chyglos di sini...ibuku bilang Chyglos itu makanan peri-peri kerajaan...jadi, ini pasti sangat enak." Jawab Wyn sambil menunjuk semangkuk Chyglos yang berada di depannya.
Amber memasang muka datar, dipikirnya Wyn akan memberikan saran seperti "Ayo, kita protes ke Professor Grain atau...kita pura-pura ke toilet yuk?", tapi yang terjadi adalah Wyn lebih mementingkan makanannya. Padahal sebenarnya, Amber benar-benar ingin pergi meninggalkan jamuan makan malam saat ini, karena batinnya sedikit tertekan harus berada di situasi seperti ini.