❄️Chapter XCV : Inside The Tent❄️

63 13 0
                                    

ÍNSÎDÉ THÊ TÉNT

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ÍNSÎDÉ THÊ TÉNT

~Selamat Membaca~
🧚‍♀


Mengatasi momen menegangkan itu, para profesor dibantu beberapa anggota Tim Alpha langsung berinisiatif menenangkan para murid.

Mereka meminta agar semuanya tetap tenang dan tidak membuat sesuatu yang bisa menarik perhatian ketiga anggota Laskar Qolice.

"Mereka benar-benar mengerikan," kata Lami pelan sambil bersembunyi di balik tubuh G-nu.

"Kenapa malah sembunyi di belakangku??" protes G-nu pelan.

"Ishh! Kau kan laki-laki. Ya harusnya bisa melindungi perempuan. Gimana sih!?" kesal Lami dengan suara ditahan sambil menepuk lengan G-nu.

"Sshhh...iya iya. Tapi ga usah mukul juga dong. Sakit tau." Desis G-nu sambil mengusap-usap lengannya yang kesakitan akibat digampar Lami.

Sementara itu, Kael telah siap siaga menyembunyikan Amber di belakang tubuhnya. Dia tidak mau gadis itu kenapa-kenapa.

"Ada apa di depan sana?" bisik Amber pada Kael.

Kael menoleh sedikit dan menjawab, "sepertinya Laskar Qolice ada di depan sana."

"Laskar Qolice?"

Kael mengangguk tanda mengiyakan pertanyaan Amber barusan.

Sementara itu, Amber terdiam dan berpikir sejenak. Seingatnya, Ashs pernah memberitahunya tentang Laksar Qolice. Tapi, dia belum pernah melihat wujud asli dari Laskar tersebut.

"Apa mereka anggota yang memakai topeng mirip gagak itu?" tanya Amber, mencoba memastikan tebakannya benar atau salah.

Kael mengangguk mantap, tanda tebakan Amber benar.

"Berarti...yang aku lawan waktu itu..."

"Dia salah satu dari mereka." Tambah Kael.

Amber bergidik ngeri. Pantas saja, lelaki itu sangat sulit untuk dikalahkan.

"Semuanya, tetap tenang, jangan panik. Semua akan baik-baik saja." Kata senior Ao, saat ini tengah menjaga sekitar kelompok Amber dan teman-temannya.

Beberapa menit berlalu, para peri akademi akhirnya bisa bernapas lega setelah profesor Maii memberi tanda kalau semua baik-baik saja. Kegiatan pun berlangsung seperti sebelumnya. Tapi kali ini, mereka lebih berhati-hati dan berusaha tidak berisik sama sekali.

"Aku rindu kehidupan di akademi." Ucap Tyu, pelan sambil mencuci piring makannya.

"Ah, kau benar...aku juga." Timpal Lami yang berada di sebelah Tyu.

"Disini benar-benar tidak bisa bebas, sekali salah saja...nyawa kita bisa melayang." Sambung Wyn, sambil meletakan alat makannya ke rak khusus peralatan makan.

❄The Frosty Queen❄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang