Part 44: Visi dan Misi Halilintar

151 23 2
                                    

  Semua orang menatap pemuda bertopi merah-hitam itu dengan tatapan berbeda-beda, ada yang biasa, cuek, terkagum-kagum serta ada yang menganga membuat air liur keluar dadi goa. Pemuda itu menghela nafas sejenak berusaha untuk tidak gugup saat mengucapkan visi dan misi nya tentang kedisiplinan yang ia buat.

Halilintar memegang mic yang berada di depannya. Semua orang menunggu visi dan misi pemuda tampan tersebut. Kamu juga penasaran dengan visi dan misi Halilintar berharap tugasnya sebagai calon osis baru bisa di jalankan baik oleh Halilintar. Kamu yakin, kalau Halilintar, putra pertama dari tujuh bersaudara memiliki jiwa kepimpinan yang kuat dan tidak main-main dengan apa yang ia buat.

Mata tajam merahnya membuktikan kalau ia mampu dan bisa menjadi pemimpin yang baik. Walau kamu belum sepenuhnya tahu, sifat asli Halilintar yang memiliki wajah datar dengan mata merah tajam.

"Nama ku adalah Boboiboy Halilintar.  Visi ku adalah kedisiplinan. Misi ku membuat SMA Enam menuruti peraturan sekolah dengan disiplin. Khusus yang melanggar akan terkena denda. Aku tidak mau melihat ada kericuhan, permasalahan dan tindakan tercela lainnya di sekolah. Terutama pembully!"ucap Halilintar membuat semua orang yang mendengar itu menegang dan menelan ludah susah payah.

"Masalah kedisiplinan sangat penting! Jangan bilang kalau kedisiplinan tidak penting! Itu sangat keliru. Pembully, aku sangat kecewa dengan ini, semakin mereka bebas, semakin lama ngelunjak. Aku sering sekali melihat itu apalagi mencelakai keluarga ku."ucap Halilintar bagai di sambar petir sungguhan.

Kamu tercengang mendengar kalimat yang terlontar dari mulut Halilintar membuat semua orang takut. Ying menyunggingkan senyuman, ia rasa Halilintar terlalu berlebihan menyampaikan visi dan misi nya. Ekor matamu melirik sekeliling begitu banyak murid menegang dan ada yang lega. Pasti murid yang merasa lega itu pernah di bully oleh bad girl, pikir mu.

  Murid laki-laki berbisik-berbisik. Seulas senyum terukir tipis di sudut bibir Solar, ia kagum dengan kakak yang terlihat bodoh amat itu bisa mengatakan hal di luar dugaan nya. Memang Halilintar tidak bisa di tebak sembarangan.

  Ketiga gadis kumpulan bad girl kelas Enam kaget mendengar doi Nesya mengatakan itu. Sama saja, ia tidak bisa melakukan sesuka hati sebagai hewan predator SMA Enam. Ini sama saja di masukkan dalam sangkar secara tidak langsung oleh doi. Gadis kuncir kuda itu mengerucutkan bibir tidak terima bahwa Halilintar mengambil osis kedisiplinan. Kalau begini Nesya dalam bahaya.

"Doi ku, kok tega banget sih!"kata Nesya mengerucutkan bibir kecewa.

"Kita tidak bisa membuat ulah lagi kalau Hali yang bakal jadi ketua osis nanti. Ketua osis sekaligus memegang jabatan kedisplinan sekolah, ia bisa bekerja sama dengan guru BK Bunda Dinda!"ucap Dea menutup wajah seraya membayangkan jika itu terjadi.

Nesya menepuk bahu Dea keras,"dasar dayang-dayang tidak berguna!"cibir Nesya,"kita tetap bakal menjadi bad girl di sekolah yang mematikan!"kata Nesya yakin menatap Halilintar dengan seulas senyum, ia memiliki rencana lain buat menjalankan aksinya kalau waktunya sangat tepat.

Fany menghela nafas kasar sedari tadi ia tidak memerhatikan Halilintar melainkan memerhatikan pemuda berambut jabrik ungu yang ada di depan mengobrol santai dengan Sai. Ia jadi ingat perkataan nya dulu kalau ia ingin menjalankan aktivitas seperti biasa nya, tidak menganggu orang lain. Mendengar perkataan Halilintar tadi seperti bencana buat trio Bad Girl kalau Fany berhenti menjadi ganas.

Tidak ada kebanyakan hewan predator merasa kasihan sama mangsanya. Jika sudah menjadi target mangsa untuk dimakan buat apa kasihan sama mangsa itu, tidak ada gunanya.

"Apa kau yakin, Nes?kita masih bebas dengan Hali?"tanya Dea masih ragu.

"Yakin lah. Aku akan memasang topeng wajah agar Halilintar tidak terlalu mengawasi kita dan juga pemberantas Bully itu!"kata Nesya penuh keyakinan kuat seraya melirik ke kiri melihat gadis topi kuning berkacamata bulat. Gadis itu selalu saja menghalangi di tambah pemuda gemuk dan pemuda jabrik sombong itu.

7 Kurcaci Elements (Readers) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang