Kamu sudah menyiapkan semua buku dimana mapel pelajaran yang tidak kamu mengerti, semuanya sudah ada di atas meja ruang tengah. Wanita paruh baya, Wilda terkejut melihat semua buku milik kamu ada disini.
"Y/n, kenapa semua bukumu ada disini?"tanya Wilda padamu.
Kamu menoleh dan tersenyum,"mau belajar bersama. Nanti temanku datang kesini."
"Siapa?"tanya beliau mengangkat sebelah alisnya lalu mengambil majalah di atas meja.
"Solar sama Thorn, adiknya Gempa."jawabmu seulas senyum.
Wanita itu mengangguk dan mengiyakan perkataanmu. Lalu seperti teringat sesuatu beliau bangkit menuju ke dapur mengambil camilan dan membuatkan minuman. Kamu melihat jam dinding sudah menunjukkan angka sepuluh. Merasa kalau Solar dan Thorn tidak jadi ke rumahnya atau mungkin lupa.
Entahlah kamu juga tidak memiliki nomor tujuh anak kembar itu. Ting tong! Terdengar suara bel rumah berbunyi membuatmu menoleh ke arah pintu dengan perasaan riang. Kamu segera berlari menyambut Solar dan Thorn.
Pintu terbuka kamu menyambut dengan perasaan riang, "selamat datang Thorn dan Sol--"ucapmu berhenti sadar bahwa Thorn datang kerumahmu seorang diri dan penglihatanmu melihat sekeliling tidak ada keberadaan pemuda dingin, pendiam dan hemat bicara itu.
Thorn seolah tahu apa yang kamu cari angkat bicara. "Mencari Solar,Y/n?"
"Iya, ngomong-ngomong kemana dia?"
"Katanya dia sedikit terlambat datang kesini ada urusan penting."jelas Thorn membuat dirimu mengerit tanpa berpikir panjang kamu mempersilahkan pemuda imut itu masuk ke dalam rumah.
"Mau bermain sama Della ya? Aku panggilkan dia. Kemarin, ia udah nggak sabaran menantimu loh."katamu dibalas wajah cerita pemuda itu tidak menyangka bahwa ada seseorang yang menanti kedatangannya.
"Benarkah. Wah, baru pertama kalinya aku di nanti sama si imut Della."ucapnya tertawa kecil. Kamu pamit dan menyuruh ke ruangan tengah,kedua kakimu melangkah cepat menaiki tangga memanggil Della.
Pemuda bertopi hijau hitam tersebut berjalan ke ruangan tengah melihat banyak sekali buku pelajaran yang tertumpuk di atas meja. Sepertinya Y/n niat banget belajar sama si professor Solar--batin Thorn. Kedua matanya tidak ada henti-hentinya melihat sekeliling dan rasanya dingin,merasa kalau ia akan sedikit lama berada disini.
"Kak Thorn!"teriakan menggemaskan terdengar membuat Thorn menoleh melihat Della berlari kecil sambil merentangkan kedua tangan, memeluk. Thorn jongkok dan membalas pelukan Della.
"Della menanti kakak ya?"tanya Thorn tersenyum.
"Iya, kak. Della pengen banget nempel ke Kak Thorn."jawab Della dengan suara imutnya. Lalu kamu datang membawa kotak berisikan mainan.
"Ya ampun Del. Mainanmu sangat banyak sekali."keluhmu melihat isi kotak yang memang banyak. Kamu duduk di lantai melihat Della mengeluarkan isi mainan dari kotak.
Ia menata semua mainan serapih mungkin di bantu oleh Thorn lalu Della mulai memberitahu Thorn bagaimana alur ceritanya. Kamu sedikit tersenyum dan dalam hati ingin sekali tertawa karena baru pertama kali seorang pemuda bermain boneka barbie.
Melihat Thorn mendengar penjelasan apa yang di dengar oleh anak usia delapan tahunan. Della menyodorkan boneka barbie pangeran sedangkan Della sendiri dengan barbie cantiknya. Permianan pun di mulai.
Kamu tertawa terbahak-bahak melihat keduanya yang alur ceritanya sedikit semrawut. "Ih kak Thorn, bukan gitu jalan ceritanya."omel Della.
"Lah kan Putri saljunya pingsan dan aku harus nyium putrinya biar nggak pingsan lagi."ucap Thorn mengambil boneka barbie dan mau mendekatkan ke bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Kurcaci Elements (Readers) END
FanfictionTamat: 12-10-2021 7 kurcaci Elements (Readers) x One Short Story Boboiboy. One Short Story: coming soon Kisah kehidupan sehari-hari 7 Boboiboy elemental bersama teman-temannya. Mereka memutuskan untuk tidak mengeluarkan kekuatan dari jam tangan mere...