Part 06:Murid baru

327 37 0
                                    

  Mentari pagi kembali menyinari bumi, kamar berukuran sedang terlihat seorang gadis berdiri di depan cermin almarinya. Itu kamu tengah melihat penampilan seragam baru yang kamu kenakan untuk hari pertama sekolah, rambut hitam panjang kamu kuncir kuda lalu mengambil tas, melangkahkan kaki ke lantai dasar menuju meja makan.

Sampai di meja makan sudah ada ayah,mama dan juga adik kecillmu.  Kamu tersenyum dan duduk mulai menyantap sarapan pagi. Mama berbicara banyak hal di sekolah yang dipilih oleh ayah membuat kamu merasa senang bisa mendapatkan banyak teman seperti dulu.

    Sepeda motor berhenti tepat di gerbang sekolah SMA, kamu turun dan tidak lupa mencium punggung ayah dan mengelus rambut Della. Setelah itu kamu masuk ke dalam sekolah yang bisa dibilang besar sekali dan pagi-pagi juga sudah ada murid yang bermain bola.

Kamu berjalan menelusuri sepanjang koridor mencari ruang kepala sekolah yang akan menunjukkan kelasmu. Matamu terus melihat sekeliling mencari ruangan itu. Namun, tidak ketemu-ketemu membuat lehermu gatal dan berdecih kesal,"duh, mana sih ruangan kepala sekolah?"gumammu melihat ada murid berlalu lalang dan kamu takut bertanya terutama sama orang asing.

Pemuda bertopi biru langit menghentikan langkah menuju koperasi sekolah dan mata birunya melihat seorang gadis nampak asing di penglihatannya. Ya, karena ia suka bergaul jadi ia bisa mengenali wajah semua murid disini. Taufan menghampiri gadis yang terlihat kebingungan.

"Mau nyari apa,mbak?"tanya Taufan tiba-tiba membuatmu terlonjak kaget dengan kehadiran pemuda asing bertopi yang ada di sampingmu. Kamu mengelus dada berusaha menenangkan diri, untung nggak copot nih jantung--gerutumu dalam hati.

tersenyum melihat pemuda bertopi biru itu.  Kalau dilihat-lihat, mirip Thorn--Batinmu

"Anu, aku ingin mencari kepala sekolah?"ucapmu gugup pada pemuda di depanmu itu.

Taufan terkekeh mendengarnya,"oh pasti kau anak baru disini ya. Soalnya wajahmu asing dimataku."kata Taufan sedikit gombal. Kamu merasa aneh dengan pemuda ini,kepalamu mengangguk.

"Sebelum ke ruang kepala sekolah, kita kenalan dulu."kata Taufan nada akrab dan mengulurkan tangan, kamu menjabat tangan pemuda bertopi biru langit itu.

"Boboiboy Taufan panggil saja Taufan."ucapnya memperkenalkan diri sambil senyum manis.

"Namaku F/N panggil saja Y/N."ucapnya memperkenalkan diri.

"Nama yang bagus,Y/N. Aku harap kita satu kelas."ucapnya,kamu menaikkan sebelah alis bingung dengan pembicaraan pemuda bernama Taufan. Lalu Taufan berjalan beriringan denganmu menunjukkan letak ruang kepala sekolah yang sedikit jauh. Dalam perjalanan kamu merasa senang bisa bertemu dengan Taufan menurutmu pemuda ini sangat pandai bergaul dan yang pasti ia akan mendapatkan banyak teman hanya waktu sebentar.

  Kamu memerhatikan wajah Taufan dalam perjalanan sambil mendengarkan pemuda itu berceloteh tentang sekolah Enam ini yang ternyata sekolah favorit. Pemuda di sampingmu berhenti membuatmu bingung dan bertanya nada polos,"kenapa kau berhenti jalan? Katanya kau ingin mengantarkanku ke ruangan kepala sekolah?"Taufan yang mendengar itu terkekeh dan mengasih kode kalau mereka sudah sampai di tempat tujuan.

Kamu menepuk jidat karena  sedari tadi tidak fokus jalan dan malah asik melihat wajah Taufan yang mirip dengan pemuda kemarin, Thorn. "Oh, makasih Taufan. Maaf aku tadi nggak fokus. Makasih telah mengantarkanku kesini dan menjelaskan tentang sekolah ini."ucapmu berterima kasih pada Taufan dan telah menjelaskan dimana letak-letak ruangan, kantin dan lainnya meski ada yang lupa salah fokus.

Taufan mengangguk dan pergi kembali ke kelasnya. Kamu merasa senang di hari pertama, kamu menarik nafas dalam-dalam lalu membuka pintu ruangan kepala sekolah. "Assalamualaikum."kepalamu  mencondongkan ke depan,mengintip ke ruangan kepala sekolah yang ternyata kosong.

7 Kurcaci Elements (Readers) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang